JAKARTA, iNews.id - Belum usai masalah mafia minyak goreng, namun ditambah lagi kasus baru, mafia bibit. Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kuliah umum di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Meski tidak dijelaskan secara detail muncul nya permasalahan baru, Erick menyebut bahwa mafia bibit bakal merugikan petani. Karena, kualitas bibit yang diterima tidak menghasilkan secara maksimal, sehingga berdampak terhadap hasil panen.
“PT Pupuk Indonesia mendampingi memberikan pupuk tepat waktu, memberikan pupuk yang benar. Karena bibit pun ada mafianya, banyak petani mendapatkan bibit hybrid yang salah, sehingga ketika tumbuh tidak menghasilkan yang baik” ujar Erick, Sabtu (23/4/2022).
Erick menekankan untuk memperhatikan petani demi ketahanan pangan nasional. Pasalnya, selama ini petani menjadi objek sudah saatnya menjadi subjek yang harus dipastikan.
“Tidak kalah pentingnya, yang namanya selama ini petani adalah objek sekarang petani adalah subjek yang harus kita pastikan. Kenapa? Tadi saya sampaikan, pangan akan menjadi ancaman” ucap Erick.
Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa negara memberikan asuransi gagal panen, agar ketika petani gagal panen bisa mendapatkan perlindugan asuransi yang dinaungi oleh PT Jasindo.
Selain itu, hal lain yang penting menurut Erick adalah BUMN dan swasta harus menjadi offtaker daripada hasil petani terutama di beberapa komoditas, seperti jagung, padi, kopi, kelapa sawit, gula dan tepung.
“Memang belum semua, belum bisa cabai, belum bisa bawang, karena memang kita korporasi, kita harus mencari dana kita sendiri. Alhamdulillah dari target 50.000 hektar sekarang sudah 80.000 hektar dan menuju 200.000 hektar” ucap Erick.
Editor : Boby
Artikel Terkait