KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Larangan siswa SMA/SMK membawa motor ke sekolah ikut ditanggapi pengelola parkir di Karawang. Mereka mengaku pada prinsipnya setuju dan tidak mempermasalahkan aturan tersebut, meski berpotensi mengurangi pendapatan.
Agus (63), tukang parkir di wilayah Karawang Barat, mengatakan siap mendukung kebijakan itu. "Sejatinya saya setuju dan siap jalankan aturan. Tapi sulit membedakan mana siswa yang sudah punya SIM dan mana yang belum,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Agus menambahkan, para pelajar yang memarkir kendaraan di lokasi kerjanya sejauh ini cukup tertib. "Anak-anak biasanya pakai helm, datang ke sekolah langsung, dan pulang pun tertib,” katanya.
Hal senada disampaikan Udin (58). Menurutnya, larangan siswa membawa motor ke sekolah harus dibarengi penyediaan transportasi umum yang memadai.
"Kalau naik Ojek Online bisa sampai Rp23 ribu sekali jalan. Orang tua pasti bingung kalau setiap hari begitu. Jadi mungkin mereka lebih memilih anaknya bawa motor,” ujarnya.
Udin menegaskan, fasilitas parkir yang dikelolanya sejatinya disediakan untuk karyawan kantor, bukan pelajar.
"Di sini resmi, ada CV pengelolanya. Awalnya memang buat pegawai kantor, tapi karena anak sekolah banyak yang bawa motor akhirnya kita sediakan juga,” tukasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait