Mama Muda Ini Tega Jual 2 Anak Kandungnya Sendiri, Demi Beli Baju Mewah

Zen Teguh/Boby
Huang asal Provinsi Guanxhi, China, dipenjara karena menjual dua anak kandungnya. Foto: SCMP

JAKARTA, iNewsKarawang.id– Seorang mama muda Huang (26) tega menjual dua anak kandungnya demi membeli baju mewah.

Sontak saja memicu kemarahan publik China atas tindakannya yang dianggap melampaui batas akal sehat.

Diketahui Huang berasal dari Provinsi Guangxi, China selatan. Perempuan yang hanya lulusan sekolah dasar itu lantas pindah ke Fuzhou, Provinsi Fujian, China bagian tenggara untuk bekerja serabutan.

“Laporan menunjukkan bahwa Huang adalah anak adopsi. Karena kurangnya pendidikan dan perhatian dari orangtua angkat, dia meninggalkan rumah di usia dini,” kata South China Morning Post, Senin (14/7/2025).

Pada Oktober 2020, Huang melahirkan anak pertama. Namun karena kesulitan keuangan dan tidak adanya ayah yang diketahui, dia nekat menjual bayi itu untuk menghindari hidup lebih susah.

Pemilik rumah bermarga Wei mengetahui rencana tersebut dan mengenalkannya kepada seorang kerabat bermarga Li. Wei menyebut putra dari Li mandul sehingga ingin mengadopsi anak.

Keluarga Li kemudian membeli bayi laki-laki itu seharga 45.000  yuan atau setara setara Rp102 juta. Ironisnya, Huang menggunakan uang itu untuk nyawer alias memberikan tip kepada pembaca acara siaran live streaming favoritnya.

Jual Anak Kedua

Ketika kehabisan uang, Huang dilaporkan melakukan tindakan yang lebih ekstrem. Dia aktif mencari pria untuk berhubungan intim. Tujuannya, agar dia hamil dan memiliki anak lagi untuk kemudian dijual.

Pada 2022, Huang melahirkan putra kedua bernama Guyu dan menjualnya kepada seorang makelar seharga 38.000 yuan atau sekitar Rp86 juta. Makelar itu lantas menjual lagi bayi Guyu dengan harga Rp227 juta!.

Huang dilaporkan menghabiskan semua uang tersebut untuk tip bagi para host live streaming, membeli pakaian, dan barang-barang mewah lainnya.

Pada 13 April 2022, Huang dilaporkan ke pihak berwenang atas dugaan penipuan. Investigasi polisi menemukan rekaman obrolan di ponselnya terkait penjualan anak.

Kedua bocah itu akhirnya diselamatkan oleh polisi pada April 2022 dan telah ditempatkan di bawah pengawasan departemen urusan sipil setempat, menunggu adopsi. Kasus ini pun bergulir hingga ranah hukum.

Pada 8 Juli, Pengadilan Rakyat Distrik Fuzhou Jinan menjatuhkan hukuman lima tahun dan dua bulan penjara kepada Huang atas tuduhan penipuan dan perdagangan manusia, ditambah denda 30.000 yuan atau setara Rp65 juta.

Sementara itu Li divonis hukuman sembilan bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun. Dia dinyatakan bersalah membeli anak yang diperdagangkan. Adapun Wei diganjar hukuman tujuh bulan penjara.

Dikecam Warga

Perdagangan anak di China seringkali dipicu oleh kombinasi ketidaktahuan, kemiskinan, dan keinginan pasangan infertil untuk mempertahankan garis keturunan mereka. Pasar penjualan manusia telah ada selama beberapa dekade dan seringkali difasilitasi oleh keluarga.

Adopsi ilegal, terutama anak laki-laki, dipandang penting untuk melanjutkan garis keturunan dan meningkatkan status keluarga. Kasus ini, yang dilaporkan oleh media pemerintah CCTV, telah memicu kemarahan luas di dunia maya.

"Tidak ada simpati. Dia seharusnya dihukum 30 tahun penjara untuk menggambarkan kejahatannya," kata salah satu netizen.

Sementara yang lain tak kalah pedas. "Dia monster dan tidak pantas menjadi seorang ibu," ucapnya.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network