JAKARTA, iNewsKarawang.id-Jalur pelayaran tersibuk di Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali adalah Selat Bali.
Selain itu Selat Bali juga menyimpan catatan kelam karena tidak sedikit kapal tenggelam yang merenggut korban jiwa.
Seperti baru-baru ini telah terjadi Insiden, Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam hanya 30 menit setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Akibatnya, enam orang meninggal.
Deputi Operasi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan, Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno mengatakan, enam korban yang ditemukan meninggal berhasil diidentifikasi. Keenamnya pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Secara simbolis jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan diberangkatkan menuju RSUD Blambangan Banyuwangi," kata Eko, Jumat (4/7/2025).
Disisi lain, tragedi kapal tenggelam di Selat Bali dikaitkan dengan kisah legenda Naga Besukih yang tinggal di bawah kawah Gunung Agung.
Konon katanya sisik dari naga ini bisa berubah menjadi emas dan berlian. Kisah tersebut erat kaitannya dengan terbentuknya Selat Bali.
Naga Besukih dikenal sebagai naga yang memberikan hadiah istimewa untuk Sidi Mantra karena tidak mempunyai keturunan. Namun, hadiah itu malah menjadi petaka.
Konon, Naga Besukih menjadi penunggu di selat tersebut. Karena sering dikaitkan dengan hilangnya beberapa kali tragedi kapal tenggelam seperti, KMP Rafelia II pada 4 Maret 2016 dan KMP Yunicee pada 29 Juni 2021 dan yang terbaru Kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Wallahu A'lam Bishawab..
Editor : Boby
Artikel Terkait