Berkedok Pendaftaran Kolektif, Orang Tua Siswa SMPN di Karawang Barat Kena Pungutan Rp200 Ribu?

Gelar Maulana Media
Berkedok Pendaftaran Kolektif, Orang Tua Siswa SMPN di Karawang Barat Kena Pungutan Rp200 Ribu?. Foto : Ilustrasi.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Orang tua murid di salah satu SMP Negeri di Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat mengeluhkan adanya dugaan pungutan liar (Pungli) berkedok kolektif pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) bagi kelas 9 sebesar Rp200.000 yang diduga dilakukan oleh paguyuban orang tua siswa.

EP (47), salah satu orang tua murid kelas 9, mengaku awalnya diinformasikan soal pungutan itu melalui grup WhatsApp. Karena tak merespons, ia kemudian dihubungi langsung lewat pesan pribadi oleh salah satu anggota paguyuban.

"Katanya buat bayar SPMB kolektif ke wali kelas. Tapi sebelumnya saya sudah tanya langsung ke wali kelas, katanya gratis," ujarnya kepada iNewsKarawang.id, Rabu, (18/6/2025).

EP juga merasa janggal karena nominal yang diminta tidak bersifat sukarela. Ia mempertanyakan maksud 'inisiatif' yang justru dipatok dengan angka tertentu dan ditagih satu per satu.

“Kalau inisiatif, kenapa nggak seikhlasnya? Ini malah diminta Rp200 ribu, pilihannya bayar cash atau transfer,”keluhnya.

Ia juga menyinggung keberadaan kas kelas yang sebelumnya dikumpulkan untuk berbagai keperluan, termasuk memberikan sesuatu kepada wali kelas.

“Masa kas yang kemarin nggak cukup? Sekarang malah ada iuran baru yang ditagih langsung,”tambahnya.

Ketika dikonfirmasi, Kepala SMPN 3 Karawang Barat, Hermawan menegaskan pihak sekolah tidak pernah melakukan pungutan dalam bentuk apa pun terkait proses SPMB.

“Dari sekolah tidak pernah ada permintaan uang. Kami hanya bantu fasilitasi agar semua anak bisa mendaftar,”tegasnya.

Hermawan juga menyatakan tidak mengetahui adanya pungutan dari paguyuban orang tua dan menegaskan tidak ada rapat atau koordinasi soal hal tersebut.

“Saya tidak tahu-menahu. Kami tidak pernah menginstruksikan pungutan seperti itu,” ujarnya.

Pihak sekolah berjanji akan memanggil pihak terkait untuk meminta klarifikasi. Jika benar ada permintaan uang, ia mengimbau agar segera dilaporkan ke pihak sekolah.

“Silakan lapor. Akan kami tindak lanjuti agar tidak ada kesalahpahaman,”pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network