Viral Gegara Ibunya Suka Berutang, Wanita Ini Curhat ke Dedi Mulyadi, Minta Dikirim ke Barak Militer

Lutfiana Cinta/Boby
Viral Wanita Curhat ke Dedi Mulyadi soal Ibunya Suka Berutang. (Foto: IG/@pembasmi.kehaluan.real)

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan hangat di berbagai platform media sosial karena sejumlah peraturan yang ia buat.

Dari sejumlah aturan, yang paling banyak diperbincangkan adalah kebijakan pendidikan di barak militer bagi anak-anak nakal.

Kendati peraturan ini tergolong kontroversial, banyak masyarakat yang mendukung peraturan Dedi Mulyadi tersebut. 

Seperti kebijakan pengiriman ke barak militer sebenarnya ditujukan khusus untuk anak-anak nakal di Jawa Barat yang sering terlibat tawuran, pergaulan bebas, dan bentuk kenakalan remaja lainnya.

Ternyata aturan ini memberikan dampak positif di masyarakat. Tidak sedikit warga yang justru mengadukan masalah anak maupun anggota keluarganya sendiri untuk dikirim ke barak militer demi perubahan sikap mereka.

Uniknya, salah satu pengguna Tiktok bernama @GITA, justru mengadukan ibunya sendiri karena merasa lelah dengan kebiasaan sang ibu yang terus-menerus berutang. 

Menurut Gita, ia sudah beberapa kali membantu melunasi utang ibunya, tetapi sang ibu kembali mengajukan pinjaman dalam jumlah yang terbilang cukup besar..

“Pak, bisa angkut emak saya juga ngga? Hobinya ngutang bank emok pak, sudah dilunasi  Rp15 juta, baru hari ini ketahuan ngutang lagi Rp 20 juta pak. Saya ga minta bayarin pak, saya masih bisa bayar. Cuman minta tolong didik emak saya pak, capek ih pak,” tulis Gita dalam unggahan yang direpost akun Tiktok @dedimulyadiofficial, dikutip Kamis (15/5/2025).

Bank emok merupakan istilah populer di kalangan masyarakat untuk menyebut praktik peminjaman uang berbunga tinggi dengan beban utang berkepanjangan. Bank emok sendiri bisa disebut sebagai bank keliling atau bank informal yang secara langsung membawa uang dan menawarkan pinjaman kepada para ibu di daerah pedesaan.

Fenomena orangtua yang gemar berutang, terutama kepada lembaga informal seperti bank emok, bukanlah hal baru di tengah masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Praktik ini kerap terjadi karena kemudahan akses pinjaman dan minimnya pemahaman akan risiko bunga tinggi.

Ironisnya, beban utang tersebut sering kali menjadi tanggungan anak-anak mereka. Tak sedikit anak yang akhirnya terpaksa menanggung utang meskipun mereka sendiri sedang berjuang keras memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tekanan ini tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga memengaruhi kondisi mental para anak yang merasa terbebani dengan kesalahan yang bukan mereka buat. Mereka dihadapkan pada dilema antara rasa tanggung jawab terhadap orangtua dan keterbatasan ekonomi pribadi.

Akibatnya, banyak generasi muda yang kehilangan kesempatan untuk menabung, membangun masa depan, atau bahkan memenuhi kebutuhan dasar karena terus-menerus terseret dalam lingkaran utang keluarga.

Tindakan yang dilakukan oleh banyak masyarakat, salah satunya Gita yang meminta tolong kepada figur pemimpin, mencerminkan betapa besarnya harapan masyarakat terhadap pemimpin yang dapat memberikan solusi nyata terhadap masalah sosial yang mereka hadapi.

Dedi Mulyadi menjadi salah satu contoh pemimpin yang berhasil menunjukkan bahwa keaktifan di media sosial dapat membuka ruang publik untuk mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network