Siswa Bicara Soal Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal Ke Barak Militer

Gelar Maulana Media
Siswa Bicara Soal Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal Ke Barak Militer. Foto : Ilustrasi.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang akan membina siswa nakal ke barak militer menuai tanggapan pro dan kontra dari sejumlah siswa di Kabupaten Karawang.

Salah satunya Muhammad Sidik Rasyid, siswa kelas 8 SMPN 5 Karawang Barat. Menurut Sidik pendidikan karakter di barak militer bisa membuat para siswa tertekan dan stres dengan pendidikan ala-ala militer.

Sidik mengatakan, Surat Edaran Bupati Karawang tentang pendidikan karakter dengan mengedepankan sisi humanis dan preventif sangat relevan dengan yang dibutuhkan siswa saat ini.

"Kalau dikirim ke barak militer kan harus jauh gitu, pasti tertekan juga sih, belum lagi ada yang stres di sana karena tekanan dari pendidikan militer. Tapi ada juga kelebihannya, salah satunya bisa membuat siswa jadi lebih mandiri," ungkap Sidik, Rabu (7/5/2025).

Namun dirinya tidak setuju siswa yang sering bermain mobile legend di kategorikan sebagai siswa nakal. Menurutnya selagi tidak menganggu pelajaran, siswa yang bermain game tidak bisa dikategorikan sebagai siswa nakal.

"Kalau main game nya diluar jam pelajaran menurut saya tidak apa-apa. Yang harus diperbaiki itu pola hidupnya, pola jam tidurnya, agar tidak mengganggu pelajarannya." ujar Sidik

Berbeda dengan Sidik, Brahma Nata Purnama yang juga siswa kelas 8 di SMPN 5 Karawang Barat justru lebih memilih pendidikan karakter di barak militer. Ia menilai disiplin tinggi yang diterapkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa membuat siswa terpacu.

"Menurut saya sih lebih baik ke barak militer, soalnya disitu kan diajarkan oleh langsung tentara, dibina langsung oleh tentara, bagaimana caranya belajar terhadap diri sendiri, cara berpikir yang positif gitu, ya menurut saya ke barak militer." kata Brahma

Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 5 Karawang Barat, Muslichudin sangat setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi tersebut. Namun saat pelaksanaan harus melalui tahapan-tahapan serta regulasi yang jelas.

"Kebijakan itu setahu saya tidak begitu saja diserahkan ke militer. Guru itu nanti akan dikirim ke sana untuk mengajar, tapi regulasi terkait ini harus jelas dulu Peraturan Gubernur (Pergub) nya." pungkas Muslich.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network