JAKARTA, iNewsKarawang. id-Momen dramatis terjadi pada sebuah jet tempur siluman F-35 Lightning II Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) jatuh saat latihan di Pangkalan Angkatan Udara Eielson di Alaska, Selasa sore waktu setempat.
Sementara Pilot yang menerbangkan jet tempur berkursi tunggal itu selamat setelah melompat keluar.
Video kecelakaan itu telah beredar di media sosial, menunjukkan pesawat terlihat terjun secara vertikal dari udara dan terbalik sebelum jatuh, lalu diikuti oleh ledakan besar, dengan kobaran api membumbung beberapa meter ke udara.
Sang pilot, yang berhasil melontarkan diri tepat waktu, terlihat turun ke tanah dengan bantuan parasut.
Pilot mengalami "in-flight malfunction" dan berhasil melontarkan diri dari pesawat, kata Kolonel Angkatan Udara AS Paul Townsend, komandan Sayap Tempur ke-354, yang dilansir Associated Press (AP), Kamis (30/1/2025).
Menurut laporan AP, Kecelakaan itu terjadi saat mendarat selama latihan. Insiden pada Selasa sore tersebut mengakibatkan "kerusakan signifikan" pada pesawat F-35 Lightning II, menurut Pangkalan Angkatan Udara Eielson.
Pilotnya yang selamat telah dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat Bassett. F-35 adalah program pertahanan AS yang paling mahal dan penghasil pendapatan terbesar Lockheed Martin, yang menyumbang sekitar 30 persen dari laba bersihnya.
Pesawat tempur tersebut dikenal terbang lebih dari 12 jam, menjangkau hampir di mana saja di belahan bumi utara dalam satu penerbangan.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat akan melakukan penyelidikan menyeluruh dengan harapan dapat meminimalkan kemungkinan kejadian seperti itu terjadi lagi," kata Townsend.
Harga jet tempur yang jatuh itu lebih dari Rp1 triliun.
Sekadar diketahui, F-35 memiliki tiga varian. Yakni F-35A (varian Angkatan Udara yang harganya USD82,5 juta atau lebih Rp1,3 triliun, F-35B (varian lepas landas pendek dan pendaratan vertikal) yang harganya USD109 juta atau lebih dari Rp1,8 triliun, dan F-35C (varian kapal induk) yang harganya USD 102,1 juta atau lebih dari Rp1,65 triliun.
Ini bukan insiden pertama ketika sebuah F-35 jatuh di udara di AS.
Pada bulan Mei 2024, sebuah jet tempur F-35 dalam perjalanan dari Texas ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards di dekat Los Angeles jatuh setelah pilot berhenti untuk mengisi bahan bakar di New Mexico. Pilot tersebut dibawa ke rumah sakit dengan luka serius.
Pada bulan Oktober 2024, seorang pilot dituduh melontarkan diri dari pesawat F-35 saat dia tidak perlu melakukannya, yang menyebabkan pesawat tempur itu terbang tanpa awak selama 11 menit sebelum jatuh di pedesaan Carolina Selatan pada tahun 2023.
Pentagon dilaporkan berencana untuk menghabiskan USD1,7 triliun lebih banyak untuk program F-35, termasuk membeli 2.500 pesawat dalam beberapa dekade mendatang.
Editor : Boby
Artikel Terkait