“Banyak perusahaan yang lebih memilih lulusan D3, S1, bahkan S2. Padahal kami lulusan SMK juga punya kemampuan dan ingin diberi kesempatan. Selain itu, saya yang punya mata minus seringkali terhambat karena banyak kualifikasi yang melarang penggunaan kacamata. Lalu, bagaimana dengan kami?” kata Aulia.
Sementara itu, Cristian Angelo, siswa yang juga bercita-cita langsung bekerja setelah lulus, mengaku hanya bisa mengandalkan keterampilan yang ia dapatkan di sekolah. Ia berharap banyak pada Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Rosma Karawang.
“Saya tidak punya koneksi, jadi saya hanya bergantung pada skill yang saya pelajari di sekolah. Saya optimis dengan BKK yang lebih peduli pada kami siswa SMK dibandingkan Disnakertrans,” jelas Cristian.
Harapan Warga Lokal untuk Perubahan
Ketiga siswa ini berharap agar pemerintah dan perusahaan di Karawang lebih memperhatikan warga asli, khususnya lulusan baru, untuk bekerja di perusahaan-perusahaan lokal.
“Kami ingin lowongan diperluas untuk lulusan SMK seperti kami. Jangan hanya untuk lulusan D3 atau S1. Kami juga ingin diberi kesempatan menunjukkan kemampuan kami. Warga asli Karawang harus lebih diprioritaskan,” tegas Natasya.
“Tolong juga permudah persyaratan. Jangan intimidasi kami yang berkacamata atau yang tidak memenuhi kriteria fisik tertentu. Kami semua hanya ingin bekerja dengan layak.” tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait