Jenazah Anita Andini dan Tedy Alfarizhi yang berusia tujuh tahun tiba disambut tangisan air mata keluarga dan kerabat. Keluarga tidak menyangka kepergian tragis Anita dan Tedy. Menurut keluarga, kedua korban sempat berpamitan pada Minggu pagi untuk berolahraga di lokasi yang dekat dengan rel kereta api. Namun, nahas, diduga karena lengah saat bermain di sekitar rel, mereka tidak menyadari ada dua kereta yang melintas bersamaan.
Kedua jenazah dimakamkan berdampingan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumah korban. Salah satu anggota keluarga jatuh pingsan dan harus digotong karena tidak kuat menahan kesedihan, sementara anak sulung Anita terus menangis di atas pusara ibunya.
Menurut Wandi, Kepala Desa Jomin Timur, peristiwa kecelakaan ini menjadi pembelajaran bagi warga Desa Jomin Timur dan Desa Pangulah agar tidak bermain di sepanjang rel kereta api. Demi mencegah korban jiwa lebih lanjut, pihak desa akan menghimbau semua warga di kedua desa tersebut. Wandi juga meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki kecelakaan ini lebih lanjut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait