Disambut Bak Raja, Pertemuan Putin dan Kim Jong Un Disebut Bakal Lahirkan Dunia Multipolar Baru

Anton surtono/Frizky wibisono
Disambut Bak Raja, Pertemuan Putin dan Kim Jong Un Disebut Bakal Lahirkan Dunia Multipolar Baru (Foto : Istimewa)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Pertemuan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un pada Rabu, (19/6/2024), disambut meriah oleh masyarakat Korea Utara.

Puluhan anak-anak memegang balon serta foto raksasa kedua pemimpin. Jalan-jalan di Pyongyang juga dipenuhi foto Putin. Sementara itu bagian depan Hotel Ryugyong, bangunan 101 lantai berbentuk piramida yang belum selesai dibangun, menyala terang serta dipasangi tulisan raksasa, "Selamat Datang Putin".

Tak lupa pasukan pengawal kehormatan, termasuk tentara berkuda, serta sejumlah besar warga sipil berkumpul di alun-alun tepi Sungai Taedong, menyambut kedatangan Vladimir Putin ke Korea Utara.

Kedatangan Putin ke Korea Utara tidak lain untuk melakukan pembicaraan Bilateral yang melibatkan dua negara besar yaitu Rusia dan Korea Utara.

“Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan terhadap kebijakan Rusia, termasuk soal Ukraina,” kata Putin, membuka pembicaraan dengan Kim, di Istana Kumsusan, sebagaimana pernyataan yang dirilis kantor berita Rusia, RIA.

Pertemuan ini termasuk agenda penting karena dimungkinkan merubah hubungan Rusia dan Korea Utara menjadi lebih dalam, apalagi keduanya sedang menghadapi masa isolasi Internasional.

Kunjungan ini merupakan kunjungan Putin yang pertama ke Korea Utara setelah 24 tahun lamanya presiden rusia tidak mengunjungi negeri para petapa (julukan negara Korea Utara).

Disisi lain, sebenarnya kedua pemimpin ini pernah bertemu saat Kim melawat ke Timur Jauh, Rusia, pada September 2023. Saat itu Kim dan Putin juga sempat bertemu.

"(Kemitraan kedua negara merupakan) Mesin untuk mempercepat pembangunan dunia multi-polar baru," demikian laporan kantor berita Korut KCNA, menyambut kunjungan Putin.

Disebutkan kunjungan Putin menunjukkan persahabatan dan persatuan Korut-Rusia yang tidak terkalahkan dan tak tergoyahkan.

Amerika Serikat dan negara sekutunya khawatir dengan babak baru hubungan Rusia-Korut. Keduanya akan mempererat kerja sama pertahanan, Rusia bisa membantu Korut terkait program rudal dan nuklir, bidang yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. 

Sementara itu Korut terus memasok senjata ke Rusia, termasuk rudal balistik dan peluru artileri, untuk perang di Ukraina.
Rusia dan Korut membantah tuduhan AS dan negara Barat saling transfer senjata.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network