JAKARTA, iNewsKarawang. id-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Industri terintegrasi CNGR berkomitmen bekerjasama dengan universitas di Indonesia. Kerjasama tersebut terjalin dalam pengembangan diversifikasi teknologi industri material untuk energi baru di Indonesia.
Komitmen kerjasama disampaikan Chairman CNGR Deng Wei Ming kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. CNGR adalah salah satu Group Perusahaan besar dari China yang bergerak di industri pengolahan nickel dari hulu sampai hilir.
Pada kesempatan itu Menko Airlangga mengecek secara langsung berbagai fasilitas industri, yaitu fasilitas teknologi OESBF untuk ketahanan cadangan mineral karena dapat mengambil cakupan nikel dengan grade yang lebih luas. Kemudian melihat fasilitas Elektrolitik Nikel yang menggunakan teknologi ekstraksi sentrifugasi.
Selanjutnya juga melihat teknologi untuk produksi prekursor bahan baku battery lithium yang saat ini CNGR menjadi top global untuk pemasok prekursor bagi rantai industri battery lithium selama 4 tahun berturut, yang digunakan oleh banyak industri terkemuka seperti Tesla, Samsung, LG, SK, Panasonic.
Menko Airlangga juga mendorong agar CNGR membantu pengembangan R&D material untuk energi baru yang bekerja sama dengan perguruan tinggi, dalam hal ini dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM).
Menurut Menko Airlangga, melalui kerja sama ini akan dipersiapkan pendirian Metal Energy R&D Center atau Pusat Riset dan Pengembangan Material Energi.
Menyambut kerja sama ini, pihak UGM akan mendorong pengembangan Engineering Research Innovation Center di UGM, yang saat ini penelitiannya lebih banyak mengenai recycling, rare earth element, deposit material di Indonesia.
Diharapkan dengan adanya dukungan CNGR akan lebih fokus ke material untuk energi baru. Hadir mendampingi Menko Airlangga dalam kunjungan ke China antara lain Dekan FT UGM Prof. Selo, Prof. Tumiran dan Prof. Bayu Himawan. Sebagai tindak lanjutnya, pihak CNGR akan segera mengunjungi UGM dengan dipimpin oleh Shuo Yin, Chief Expert dari General Institute of Research CNGR.
CNGR merupakan Perusahaan yang memimpin pengembangan dan inovasi di bidang energi material, dan diakui sebagai The World Leader in New Energy Materials. CNGR melakukan 4 modernisasi industri: diversifikasi teknologi, globalisasi pengembangan, digitalisasi operasional dan membuat ekologisasi industri.
Sebagai industri terintegrasi dalam pengolahan nikel, CNGR memproduksi Sintesa Prekursor Terner dan Nikel Elektrolitik. CNGR merencanakan untuk melakukan investasi sebesar Rp168,2 triliun dalam 20 tahun ke depan, dan sejak tahun 2021 sudah melakukan investasi sebesar Rp32,1 triliun di Indonesia. CNGR sudah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin.
Saat ini CNGR mulai mengembangkan fasilitas kawasan terintegrasi di Konawe Utara yang disebut Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK) seluas lebih dari 5.000 Ha yang akan dimulai pembangunannya pada Kuartal keempat tahun 2024 ini, dan akan menyerap 28 ribu tenaga kerja lokal.
Editor : Boby
Artikel Terkait