JAKARTA, iNewsKarawang.id-Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengungkapkan, salah satu penyebab terjadinya longsor di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Ciawi) yang terjadi pada KM 64, Rabu 3 April 2024.
Andri mengatakan, berdasarkan data sebaran hujan di wilayah Sukabumi dan sekitarnya bahwa sejak 31 Maret hingga 3 April 2024 mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Berdasarkan data sebaran curah hujan BMKG, sejak tanggal 31 Maret hingga 3 April 2024 wilayah Sukabumi dan sekitarnya mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sedang hingga lebat,”sebut Andri dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).
Sementara itu, Andri menjelaskan, curah hujan lebat yang terjadi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya tersebut dipicu oleh aktivitas dinamika atmosfer lokal yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Lanjut Andri, curah hujan sekitar Jalan Tol Bocimi, pada hari Rabu, 3 April 2024, berada pada kategori sedang hingga lebat, yaitu tercatat 38 mm/hari hingga 59 mm/hari.
Ia memastikan bahwa semua jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat, seperti halnya Tol Bocimi. “Pada umumnya jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat.”
Tak hanya itu, Andri menegaskan BMKG Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat tersebut 3 hari sebelum kejadian longsornya Tol Bocimi.
“Peringatan dini mencakup wilayah Sukabumi dan sekitarnya yang kemudian diupdate dengan peringatan dini cuaca ekstrem pada skala waktu 3 hingga 6 jam kedepan,” pungkasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait