Mengenal Kesenian Topeng Banjet dan Kesenian Ajeng Asli Karawang

Iqbal Maulana Bahtiar
Mengenal Kesenian Topeng Banjet dan Kesenian Ajeng Asli Karawang (Foto : Istimewa)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Mengenal kesenian Topeng Banjet dan kesenian Ajeng kesenian pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kesenian Topeng Banjet

Topeng Banjet dipercaya oleh masyarakat Karawang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, disalah satu penelitian menyebutkan jika Topeng Banjet sudah ada sejak tahun 1900-an.

Pertunjukan Topeng Banjet sendiri terdiri dari beberapa babak, yaitu aktraksi musik, musik dan lagu, ronggeng menari dengan lawakan dan cerita atau dalam bahasa Sunda dikenal dengan tataluan atau arang-arang topeng, Tari Kembang topeng, Bodoran topeng dan Lalakon topeng yanh dibawakan oleh lebih 20 orang lebih.

Dalam kesenian Topeng Banjet memiliki wadirta dan gerakan tersendiri. Untuk wadirta atau yang digunakan dalam kesenian Topeng Banjet terdiri dari bonang, kecrek, gong, kendang, dan rebab. Dan untuk tariannya sendiri, Dimulai dari gerakan tangan, kaki, dan badan yang bersatu dengan irama tetabuhan yang didominasi pukulan kendang.

Di kalangan masyarakat, Kesenian Topeng Banjet juga sering dihadirkan dalam acara-acara khusus seperti acara pernikahan dan juga hajat bumi. Sebab, pada zaman dulu, khususnya pada tahun 1970-an, hiburan masyarakat di Karawang masih sedikit dan Topeng Banjet yang menjadi hiburan masyarakat kala itu.

Kesenian Ajeng

Sama halnya dengan kesenian Topeng Banjet, Kesenian Ajeng di Karawang juga memiliki sejarah yang cukup panjang serta ciri khas yang membedakannya dengan kesenian lain.

Pada 1930-an, Ajeng adalah kesenian yang mengalami masa keemasan di wilayah Karawang. Namun, sekarang ini keberadaannya sudah semakin sulit ditemui.

Menurut beberapa tokoh kesenian Karawang, kata ajeng berasal dari kata wilujeng atau pangajeng- ngajeng yang berarti menyambut tamu. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada saat penerimaan tamu agung yang dikolaborasi dengan tari soja (penghormatan) kepada tamu yang datang ke Karawang pada saat itu.

 Bahkan ajeng juga dijadikan sebagai media untuk menghantarkan atau mengarak pengantin keliling kampung. Biasanya kesenian ini dipentaskan dua kali, siang dan malam hari.

Ciri khas yang melekat pada kesenian Ajeng sendiri yakni, Lantunan lagu yang dimainkan juga bentuk khayalan dan penghormatan mereka akan jasa para leluhur yang berjasa membuat sawah yang luasnya mencapai ribuan hektare, mereka yang tekun bekerja, suka menolong, jujur, dan memiliki sifat pemberani.
 Kemudian, yang menonjol dalam kesenian Ajeng ini ialah tiupan terompet yang menggunakan terompet belanda -sebutannya- nya yang khas, diiringi dengan tarian para soja.

Mulai Punah Digerus Kesenian Modern

Sayangnya, Kedua kesenian diatas tersebut kini mulai jarang terlihat di Karawang. Ditambah lagi dengan generasi muda yang sedikit untuk melestarikan kesenian khas Karawang itu.

Sebagaimana yang dikatakan Kepala Bidang Budaya pada Disparbud Karawang, Waya, saat ini grup kesenian Topeng Banjet di Karawang hanya ada 46 grup dan kesenian Ajeng hanya ada kurang dari 10 grup.

"Terus mengikis karena tergerus kesenian modern dan minimnya panggung untuk kedua kesenian tersebut. Apalagi sekarang, kesenian Ajeng hanya ada sekitar 3 grup di Karawang. Itu pun diteruskan oleh para penerus dari keluarga mereka," Ungkap Waya saat ditemui reporter iNewskarawang.id, Rabu,(20/3/2024).

Untuk pertunjukannya sendiri, kata Waya, saat ini Topeng Banjet dan Ajeng hanya ditemukan di pesisir Karawang. "Masih ada, tapi hanya di wilayah pesisir atau pedesaan. Karena disana masih banyak pencinta kesenian tersebut," Katanya.

Pelestarian Kesenian Topeng Banjet dan Ajeng

Dalam upaya melestarikan kesenian Topeng Banjet dan Ajeng Karawang ini, kata Waya, pihaknya saat ini tengah gencar mempromosikan kesenian khas Karawang itu.

"Agar tidak punah dimakan zaman, kita saat ini gencar mempertontonkan kesenian Topeng Banjet dan Ajeng di masyarakat. Kita juga mengusulkan ke beberapa kegiatan pemerintahan agar menghadirkan kedua kesenian khas Karawang itu," Jelasnya.

Pada kesempatan tersebut juga, Waya mengajak kepada masyarakat Karawang untuk menjaga dan ikut serta dalam melestarikan kesenian khas Karawang Topeng Banjet dan Ajeng dengan menyaksikan atau belajar keseian tersebut. Mengingat, kedua kesenian itu sudah di SK kan dan menjadi salah satu kesenian yang harus dilestarikan.

"Sudah di SK kan, kita sebagai orang Karawang harus bangga dan selayaknya melestarikan kesenian tersebut agar tidak punah dimakan oleh zaman," katanya

"Dan sebagai bentuk pelestarian kesenian itu, dalam waktu dekat ini, kita akan menggelar pegelaran Topeng Banjet dan Ajeng di Karawang yang saat ini masih dalam perencanaan dan informasinya akan kita share di Instagram BMMK," Imbuhnya.

Dengan hal tersebut, Ia berharap kesenian Topeng Banjet dan Ajeng Karawang bisa kembali hidup dan bisa hadir ditengah masyarakat Karawang.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network