JAKARTA, iNewskarawang.id - Setelah ratusan tahun tersimpan di Belanda, akhirnya Keris Kiai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro kembali pulang ke Indonesia. Keris ini telah dikembalikan secara resmi pada 5 Maret 2020 lalu setelah melalui proses verifikasi yang sangat panjang.
"Ketika keris Kiai Naga Siluman dipindahkan ke Leiden, dokumen-dokumen mengenai keris itu hilang, sehingga harus dilakukan prove and research untuk menentukan dimana keberadaan keris Kiai Naga Siluman yang asli," ungkap Anggota Komite Repatriasi Benda Sejarah dan Budaya Indonesia, Dr. Sri Margana, M.Phil,dalam Special Dialogue Okezone, pada Selasa(1/8/2023).
Menurut Margana, proses ini pun melibatkan tim research yang terdiri dari beberapa ahli kurator dan sejarah arkeologi Belanda serta verifikator dari Austria.
Dalam proses ini, lanjutnya, verifikasi yang dilakukan bukan dengan memverifikasi keaslian dari keris tersebut, melainkan memverifikasi metode yang digunakan oleh para peneliti untuk menarik sebuah kesimpulan mengenai keris tersebut sudah sesuai dengan metode sejarah dan fakta-fakta historia yang sesungguhnya atau belum.
“Tapi saya sejarawan yang ditugasi menguji memverifikasi apakah kerja-kerja tim tadi dan kesimpulannya itu sudah sesuai dengan fakta-fakta historia dan metode sejarah yang sesungguhnya,” ujar Margana,
Lantas apa saja yang menjadi bukti dalam proses verifikasi tersebut?
Margana mengungkapkan bahwa terdapat tiga bukti dalam proses verifikasi tersebut. Bukti yang pertama adalah catatan kesaksian dua orang tokoh.
Catatan itu berupa tulisan tangan dari salah seorang Panglima Pangeran Diponegoro, yakni Sentot Prawirodirdjo yang bersaksi melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika Pangeran Diponegoro menyerahkan keris tersebut. Catatan kesaksian Sentot ini ditulis secara horizontal.
Masih pada dokumen yang sama, Raden Saleh yang pada saat itu berada di Belanda sebagai pelukis istana, dimintai pendapat mengenai keris itu untuk dijelaskan maknanya.
Raden Saleh kemudian menuliskan secara vertikal makna hingga mendeskripsikan karakter fisik dari keris Kiai Naga Siluman pada kertas yang sama dengan catatan kesaksian dari Sentot.
Bukti yang kedua merupakan berita pengiriman tentang keris tersebut. Setelah Diponegoro ditaklukan, keris ini kemudian dibawa ke Belanda untuk diserahkan kepada raja. Pengiriman keris ini dicatat oleh lembaga dari Hindia Belanda pada saat itu.
Bukti yang terakhir adalah sebuah katalog dan foto-foto pameran keris yang diadakan pada akhir abad ke-19. Keris Kiai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro ini rupanya pernah dibawa dalam pameran internasional di Amerika, sehingga terdapat katalog dan dokumentasinya pada setiap pameran.
"Nah jadi itu menjadi dokumen penting untuk membuktikan bahwa itu lah kerisnya gitu loh. Nah itu dipake oleh tim peneliti untuk membuktikan inilah kerisnya, seperti itu” ujarnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait