Ramadan di Negara Non-Muslim, WNI Harus Pintar Atur Jam Makan dan Salat

Silviana Dharma/Shandy Thabrany
(Foto : ilustrasi)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Menurut Wino Yourman Eusy, seorang warga negara Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S-2 di Renmin University of China, berpuasa di negara non-Muslim sebenarnya tidaklah seberat yang mungkin dipikirkan.

Jika pun ada, pria kelahiran Batam itu mengatakan, paling-paling hanya ketika harus menjelaskan soal kewajiban berpuasa dan perubahan pengaturan jam makan dengan teman-teman yang non-Islam. Dari yang tadinya bisa sama-sama ke kantin untuk makan siang atau pergi ke suatu tempat untuk ngemil sore, selama Ramadan, Wino harus menolak ajakan teman-temannya tersebut.

Bagi Wino, beribadah di negara dengan Islam sebagai agama minoritas, membuatnya harus pintar-pintar mengatur jam makan dan salat. Apalagi kondisinya, di negara non-Islam pasti tidak ada adzan maupun siaran televisi yang memperingatkan waktu ibadah dan berbuka puasa.

Ia mengungkap, cara mengakalinya bisa dengan

Editor : Frizky Wibisono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network