JAKARTA, iNewsKarawang.id - Menjadi orang sukses merupakan dambaan setiap orang. Tentunya berbagai macam cara ditempuh untuk menggapai impian iti terwujud. Ada yang menjadi konten kreator di media sosial, berjualan, dan ada juga yang melanjutkan studi.
Seperti seorang wanita asal China satu ini untuk menggapai cita-citanya menjadi orang sukses. Ia bahkan mengambil kuliah S2 dengan harapan dapat memuluskan usahanya menjadi orang sukses.
Namun yang didapat hingga saat video curhatannya viral di media sosial bukanlah kesuksesan, melainkan penolakan.
Baru-baru ini, wanita yang mengunggah kisahnya di Douyin, platform sejenis Tiktok asal China, membagi cerita tentang perjuangannya mencari pekerjaan sambil menangis sedih. Ia diketahui mengambil jurusan copywriting dan perencanaan.
Dikutip dari World of Buzz, sejak lulus wanita berambut panjang ini sudah banyak menghadiri banyak wawancara dengan perusahaan. Tak tanggung-tanggung, ada lebih 30 undangan dari perusahaan yang ia datangi dengan harapan bisa diterima. Namun belum ada satu pun yang berhasil.
Padahal ia sudah mengirimkan lamaran ke lebih 800 perusahaan, namun hanya 30 yang menanggapi. Menariknya, hampir sebagian besar dari 30 perusahaan yang ia datangi, hanya menerima magang, tanpa tunjangan sama sekali.
Yang lebih parah adalah perusahaan yang menerima magang itu, tak dapat menjanjikan karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap.
"Mereka bahkan tidak bisa menjadi karyawan penuh waktu setelah masa magang mereka berakhir," cerita wanita itu sambil menangis.
Karena kegagalan yang bertubi-tubi menimpanya, si gadis menjadi terpuruk hingga skeptis dengan apa yang sudah ia jalani sebelumnya.
"Apa gunanya aku pergi ke universitas," tanyanya sambil berurai air mata.
Wanita yang dalam video tampak berbaju putih itu juga berkisah tentang sahabatnya yang berhasil diterima bekerja di Beijing. Ia mendapatkan gaji yang cukup besar yaitu sekitar Rp 16,4 tiap bulan.
Namun tentu saja, besarnya gaji yang ia terima harus berbanding lurus dengan pengorbanan yang harus ia keluarkan. Sahabatnya itu harus bekerja bagai kuda hingga dini hari.
"Dia pulang kerja jam 1 pagi. Kadang jam3 atau 4 pagi, dan dia harus bangun jam 7 pagi," ungkap.
Bahkan di saat hari libur sekalipun, atasannya selalu menelepon setiap waktu. Wanita itu kemudian bercerita tentang majikannya yang masih muda namun sudah sukses.
Ketimpangan ini membuat dirinya kehilangan motivasi. Tuntungan keluarga agar dirinya menjadi guru dan bergabung menjadi pegawai negeri sipil, membuat tertekan. Saking tertekannya, wanita itu mengaku tak pulang saat Tahun Baru Imlek lalu.
Ada yang punya kisah yang sama?
Editor : Boby
Artikel Terkait