Jokowi mencontohkan penggunaan dana tersebut oleh Pemda, dimisalkan ada kenaikan bawang merah di sebuah Provinsi Lampung, lalu sumber bawang merah berada Brebes. Karena harga bawang merah naik di Lampung, Pemda bisa beli langsung ke Brebes.
"Atau menutup ongkos transportasi dari Brebes ke Lampung itu dibebankan di APBD. Setelah kita hitung-hitung biayanya biaya yang sangat murah ongkos berapa sih dari Brebes ke Lampung saya cek satu truk Rp3.500.000 ada APBD nya bermiliar-miliar dan enggak mungkin kan setiap hari kita beli bawang merah hal kecil-kecil seperti ini memang harus kita urus," kata Jokowi.
Contoh lainnya, kata Jokowi, dimisalkan ada kenaikan telur di Jabodetabek dan sumber telur berada di Blitar. Pemda Jabodetabek bisa menutup ongkos dari Blitar ke Jabodetabek dengan dana tersebut.
"Sehingga harga itu harga betul-betul harga peternak harga petani," kata Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi sesumbar tidak ada negara lain yang bisa mengendalikan inflasi seperti Indonesia dengan melibatkan para Pemda.
"Enggak ada cari negara yang kerja kayak kita sedetil itu pengendaliannya pasti makro oleh bank sentral. Ini kenapa perkiraan kenaikan inflasi karena penyesuaian BBM kemarin dihitung 6,8% jatuhnya di 5,9% karena pemda-pemda sudah mulai bergerak ke sana saya cek-cek secara sampling sudah bergerak," kata Jokowi.
Editor : Boby
Artikel Terkait