Keutamaan Bulan Rabiul Awal, Bulan Dilahirkannya Rasulullah SAW

Kastolani Marzuki
Keutamaan Rabiul Awal Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang begitu mulia bagi umat islam. Bagaimana tidak, di bulan rabiul awal Rasulullah SAW lahir.

Bulan Rabiul Awal akan mulai pada 27 September 2022. Sedangkan, hari kelahiran Rasulullah yakni jatuh pada tanggal 8 Oktober 2022. 

Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Sesuai namanya, Rabi’ [ربيع [yang berarti musim semi, bulan ini dinamakan demikian karena memang itu yang terjadi. Dalam masyarakat Arab, Rabiul Awal adalah bulan di mana mereka menetap di rumahnya masing-masing. Al-irtiba' jamak dari Rabiul artinya tinggal di keramaian daerah tempat tinggal. 

Dalam kalender Hijriah, Rabiul awal merupakan bulan ketiga dan menjadi salah satu bulan teristimewa karena di bulan itu tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW, manusia agung pembawa risalah seluruh alam dilahirkan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:


عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Artinya: Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Berikut 6 Keutamaan Bulan Rabiul Awal
1. Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Keutamaan Bulan Rabiul Awal pertama yang paling masyhur yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal, pada malam Senin tahun 53 sebelum Hijrah. Nabi SAW dilahirkan 53 tahun sebelum terjadinya hijrah nabi dari Makkah ke Madinah.

Para ulama mengatakan kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu 15 tahun sebelum peristiwa gajah.

2. Bulan Wafatnya Nabi SAW

Keutamaan Bulan Rabiul Awal berikutnya yakni selain bulan kelahiran, juga bulan wafatnya Rasulullah SAW. Disebutkan bahwa tahun wafat Rasulullah SAW adalah pada bulan Juni tahun 632 M. Hari itu bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Ini adalah versi yang paling populer dari sejarah angka tahun wafatnya Nabi SAW.

3. Bulan Shalawat

Bulan Rabiul awal identik dengan perayaan Maulid Nabi SAW. Perayaan itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW.

Pembacaan shalawat, barzanji dan pengajian­-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan itu.

Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.
 

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat Muslim membaca shalawat, barzanji dan pengajian­-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW tiap memasuki Rabiul Awal. 

Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.

Dari definisi ini dapat dipahami bahwa kegiatan yang dilakukan pada momen hari kelahiran Nabi Saw berwujud amalan-amalan ibadah yang bersifat mutlak.

Seperti melakukan pembacaan dan pengkajian tentang sirah Rasulullah SAW melalui pembacaan syair-syair yang tertulis dalam kitab-kitab Maulid seperti al-Barzanji, Simtu ad-Duror, ad-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam, dan semisalnya, ataupun melakukan kegiatan tertentu yangdikatagorikan ibadah muthlak seperti membaca shalawat, membaca Alquran, bersedekah, dan lainnya.

4. Bulan Kegembiraan Umat Islam

Keutamaan Bulan Rabiul Awal lainnya sebagai bulan kegembiraan umat Islam. Di Bulan Rabiul Awal yang lazim disebut Bulan Maulud atau Maulid, sebagian besar umat Islam di Indonesia merayakannya dengan beragam amalan saleh seperti pembacaan sholawat, sedekah dan pengajian-pengajian memeringati hari kelahiran Nabi SAW. 

Tujuan dalam melaksanakannya adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran Sang Nabi mulia.

Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT :

Katakanlah (Muhammad), sebab fadhal dan rahmat Allah (kepada kalian), maka bergembiralah kalian. (QS Yunus, 58).

Tradisi menyambut Maulid Nabi SAW sudah ada sejak zaman dulu. Dikutip dari mui.or.id, Imam al-Suyuthi menyatakan, raja pertama yang memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. dengan perayaan yang meriah luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (l. 549 H. – w.630 H.).

Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid. Intinya menghimpun semangat juang dengan membacakan syi’ir dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah SAW. 

Di antaranya yang paling terkenal adalah karya Syeikh Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi SAW dalam bentuk natsar (prosa) dan nazham (puisi). Saking populernya, sehingga karya seni Barzanji ini hingga sekarang masih sering dibacakan dalam seremoni peringatan maulid Nabi SAW.

5. Bulan Rahmat

Keutamaan Bulan Rabiul Awal berikutnya sebagai bulan rahmat. Sebab, kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada manusia dan seluruh alam. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini.  

Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu.

Dalam Alquran, kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia merupakan rahmat dan karunia Allah terbesar bagi umat manusia. Karena itu, sudah sewajarnya Muslim mengungkapkan kegembiraan atas rahmat Allah SWT atas kelahiran Sang Nabi mulia.

Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT :

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا

“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah (dengan itu) mereka bergembira’ “. (QS.Yunus: 58) Allah Ta’ala memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya dan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam jelas merupakan rahmat Allah terbesar bagi kita dan semesta alam.

Allah berfirman :

وَمَا أرْسَلـْنَاكَ إلَّا رَحْمَةً لِلعَالَمِـيْنَ

“Dan Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta”. (QS.Al-Anbiya:107)

Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut Allah SWT memberitahukan bahwa Dia (Allah) menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat buat semesta alam. Dengan kata lain, Dia mengutusnya sebagai rahmat buat mereka.

Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, berbahagialah ia di dunia dan akhiratnya. Dan barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka merugilah ia di dunia dan akhiratnya.

6. Bulan Memupuk Kecintaan kepada Nabi SAW

Perayaan maulid di Bulan Rabiul Awal adalah bentuk kecintaan Muslim kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui perayaan maulid, Muslim diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi. 

Dalil hadits tentang Maulid Nabi SAW memang tidak disebutkan secara eksplisit. Namun, Perayaan maulid Nabi SAW itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW. 

Sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Di dalam Tafsir Ruuhul Ma’aani juz VIII halaman 41, karya Syeikh Al Alusi (wafat tahun 1270 H) :

وَأَخْرَجَ أَبُو الشَّيْخِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّ الْفَضْلَ اَلْعِلْمُ وَالرَّحْمَةَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Imam Abusysyeikh mengeluarkan (meriwayatkan) dari shahabat Ibnu Abbas –radhiyallaahu Ta’aalaa ‘anhumaa- : “Sesungguhnya al fadhl (karunia Allah) adalah ilmu dan sesungguhnya arrahmah (rahmat Allah) adalah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam”.

Demikian pembahasan mengenai Keutamaan Bulan Rabiul Awal bagi Umat Islam yang merupakan bulan kelahiran manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW.

Wallahu A'lam

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network