3 Tempat Prostitusi yang Masih Bertahan di Indonesia: No 2 Punya Dua Nama Berbeda, Eksis hingga Kini

Ajeng Wirachmi, Litbang MPI
Lokalisasi Patok Besi di Lubuklinggau, Sumsel.(Foto:Ist)

JAKARTA, iNews.id - Di masa pandemi Covid-19, banyak tempat prostitusi tutup karena membatasan ruang gerak masyarakat. Sebelum pandemi melanda, hampir seluruh Indonesia tempat prostitusi ramai dikunjungi pria hidung belang penikmat lendir.

Nah, berikut lokasi prostitusi di Indonesia yang masih eksis di tengah pandemi Covid-19:

1. Sintai

Lokalisasi Sintai tak asing bagi warga Batam. Lokalisasi ini, termasuk salah satu lokalisasi terbesar di Indonesia. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa lokalisasi ini awalnya adalah tempat rehabilitasi. 

Di lokasi ini, terpampang papan nama yang bertuliskan Pusat Rehabilitasi Sosial non Panti (PRSNP) Tanjung Pandan.

Sintai sudah berdiri dari sejak tahun 2000-an. Lokasi ini dulunya sengaja dibuat untuk mengumpulkan para PSK yang tersebar di beberapa kawasan di Batam untuk dibina. 


Lokalisasi Sintai Batam.(Foto:Ist)

Namun, seiring berjalannya waktu lokasi ini justru menjadi tempat lokalisasi terbesar di Batam bahkan salah satu yang terbesar di Indonesia.

2. Teratai Putih

Bagi warga Palembang, tempat prostitusi ini dikenal dengan nama Kampung Baru.
Namun, lokalisasi di Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, bagi pendatang dikenal dengan Teratai Putih.

Sekitar 2001, Pemprov Sumsel pernah mengeluarkan keputusan penutupan lokalisasi Teratai Putih. Namun usaha tersebut gagal, sehingga lokalisasi bertahan hingga kini.


Jalan menuju lokalisasi Teratai Putih atau Kampung Baru di Palembang.(Foto:Ist)

Para pekerja seks komersial (PSK) yang menetap di Teratai Putih atau Kampung Baru, merupakan pendatang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

3. Patok Besi

Lokalisasi Patok besi di Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan juga cukup tenar. Patok Besi awalnya berada di daerah Talang Ban - Mesat.

Lokalisasi ini kemudian dipindahkan ke Sumber Agung sejak Desember 1985 itu, karena lokalisasi Mesat berada di tengah kota waktu itu.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network