Bukan Ribuan Orang, Aktivis Sebut Angka Terpapar HIV AIDS di Karawang Meragukan

Iqbal Maulana Bachtiar
Ilustrasi. (Foto: istimewa)

KARAWANG, iNewsKarawang.id - Belum lama ini, KPAI (Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia) Karawang merilis data 2.052 kasus warga Karawang terpapar HIV AIDS sepanjang tahun 1992 sampai Juni 2022.

Namun, data itu dibantah aktivis pencegahan dan perawatan penyakit menular seksual, Iwan Somantri Amintapradja. Menurutnya, data yang dirilis KPAI Karawang menimbulkan keraguan.

Iwan mengatakan, KPAI tidak membuka data soal transmisi infeksi HIV AIDS yang dilakukan ODHA (orang dengan HIV AIDS).

Benarkah jumlah angka positif HIV AIDS tersebut sesuai dengan di lapangan? Bagaimana dengan transmisi seksual yang pernah dilakukan oleh orang yang terinfeksi HIV AIDS tersebut? 

Menurut Iwan, angka terpapar HIV AIDS di Karawang mestinya lebih besar, mengingat kondisi Kabupaten Karawang yang berdiri banyak hotel dan penginapan. Ditambah makin mudahnya akses esek-esek melalui teknologi.

Direktur Yakiki (Yayasan Kita-kita) ini mengatakan, saat ini ada 12.700 WPS (wanita pekerja seks) di Karawang. Data itu merupakan hasil riset timnya.

"Ini yang saya khawatirkan sejak dulu, perkembangan digitalisasi semakin pesat, tidak ada yang mengontrol. Dari enam bulan saya bersama tim melakukan riset dan investigasi. Kami menemukan 12.700 lebih WPS yang menjajakan dirinya di salah satu aplikasi media sosial, kalau tidak percaya, silakan buktikan sendiri," katanya kepada wartawan.

Para suami yang ditinggal istrinya menjadi buruh migran juga turut menyumbang penularan kasus HIV AIDS.

Pada tahun 1997, kata Iwan, beberapa kasus HIV AIDS terdeteksi pada buruh migran, saat para buruh tersebut melakukan screening untuk kembali ke tempat bekerja di luar negeri. 

"Dan saat setelah dilakukan screening itu, puluhan migran tersebut positif HIV," ujarnya. 

Pada 2003, Iwan bersama rekannya mulai menangani para lelaki terpapar HIV AIDS yang ditinggal istrinya bekerja ke luar negeri.

"Dulu, data yang ada di kita ada sebanyak empat belas ribuan lebih buruh migran. Bukan buruh migrannya yang harus diperhatikan, tetapi saat para pria ini ditinggal kerja keluar negeri oleh istrinya, ke mana mereka lari saat membutuhkan asupan biologis? Marak lah red zone (zona merah) di mana-mana, ada kurang lebih 53 titik yang tersebar di Kabupaten Karawang," ucapnya.

Editor : Faizol Yuhri

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network