JAKARTA, iNewsKarawang.id - Doa umur 40 tahun patut terus dipanjatkan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan keberkahan usia untuk terus beribadah kepada-Nya.
Umur 40 tahun adalah puncak kedewasaan dan kematangan seseorang dalam menapaki hidup. Di usia tersebut, manusia dinilai telah mencapai kematangan baik dalam bertindak, bersikap maupun berpikir.
Karena itu, bagi yang sudah berumur 40 tahun dianjurkan untuk banyak bersyukur dan bertaubat atas apa yang telah dilakukan untuk menyongsong masa depan. Seseorang yang telah memasuki umur 40 tahun harus banyak bertaubat dan berserah diri kepada Allah.
Berikut Doa Umur 40 tahun:
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْمِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri.(QS: Al Ahqaf: 15)
Doa umur 40 tahun lain yang bisa diamalkan yakni doa dari Nabi Muhammad SAW yang dibaca ketika selesai sholat. Doa tersebut diriwayatkan Abu daud di dalam kitab sunan-nya menyebutkan, dari Ibnu Masud ra, bahwa Rasulullah SAW mengajari doa tasyahhud, yaitu:
"اللَّهُمَّ، أَلِّفْ بَيْنِ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سبُل السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَاوَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجَعَلْنَا شَاكِرِينَلِنِعْمَتِكَ، مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا، وَأَتْمِمْهَا عَلَيْنَا"
Artinya: "Selamatkanlah kami dari kegelapan menuju kepada cahaya, dan jauhkanlah kami dari perbuatan-perbuatan fahisyah, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Dan berkahilah bagi kami pendengaran kami, penglihatan kami hati kami, istri-istri kami dan keturunan kami. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang mensyukuri nikmat-Mu, selalu memuji dan menerima nikmat itu, dan sempurnakanlah bagi kami nikmat itu".
Keistimewaan Umur 40 Tahun
Umur 40 tahun dalam Islam juga sangat istimewa. Disebutkan dalam Al Quran bahwa para nabi mendapat hikmah kenabiannya pada usia 40 tahun.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Goa Hira tepat pada usia 40 tahun. Saat itu, Rasulullah SAW selalu beruzlah dan sering mengasingkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ibnu Abbas ra berkata, “Muhammad saw diutus menjadi rasul ketika usia beliau 40 tahun, kemudian menetap di Mekkah dan menerima wahyu selama 13 tahun hingga Allah SWT mengizinkan beliau hijrah ke Madinah dan tinggal di sana selama 10 tahun. Sampai Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun.”
Nabi Musa alaihisalam (as) juga mendapat hikmah saat usianya 40 tahun. Allah SWT berfirman:
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Ahqaf: 14)
Ibnu Katsir menerangkan setelah Nabi Musa as berusia dewasa yakni 40 tahun, Allah SWT menganugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu. Menurut Mujahid ditafsirkan dengan kenabian.
Hati-Hati kepada Allah
Hasyim telah meriwayatkan pula dari Mujalid, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, bahwa ia pernah mengatakan, "Apabila usia seseorang di antara kalian mencapai empat puluh tahun, maka hendaklah ia bersikap lebih hati-hati terhadap Allah Swt." Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra.
Mufasir Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun.
Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan dan Al-Amasy, dan Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa ia pernah bertanya kepada Masruq, "Bilakah seseorang dihukum karena dosa-dosanya?" Masruq menjawab, "Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat."
Dari Sahabat Utsman bin Affan ra bahwa Nabi SAW telah bersabda:
"Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya). Dan apabila usianya mencapai tujuh puluh tahun, penduduk langit menyukainya. Dan apabila usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah Swt. menetapkan kebaikan-kebaikannya dan menghapuskan keburukan-keburukannya. Dan apabila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah mengampuni semua dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, dan mengizinkannya untuk memberi syafaat buat ahli baitnya dan dicatatkan (baginya) di langit, bahwa dia adalah tawanan Allah di bumi-Nya". (Hadis ini telah diriwayatkan pula melalui jalur lain, yaitu di dalam kitab Musnad Imam Ahmad).
Al-Hajjaj ibnu Abdullah Al-Hakami, salah seorang amir dari kalangan Bani Umayyah di Dimasyq telah mengatakan, "Aku telah meninggalkan kemaksiatan dan dosa-dosa selama empat puluh tahun karena malu kepada manusia, kemudian aku meninggalkannya (sesudah itu) karena malu kepada Allah."
Wallahu A'lam Bishshawab.
Editor : Boby
Artikel Terkait