Macam-macam Hukum Mad dan Cara Membacanya dalam Al-Qur'an

Kastolani Marzuki
Cara menstabilkan panjang bacaan mad dalam Alquran penting diketahui Muslim. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Cara menstabilkan panjang bacaan Mad dalam membaca Al Quran sangat penting terutama bagi yang baru belajar ilmu tajwid. Konsistensi dalam membaca panjang mad ini juga sangat perlu diperhatikan agar bacaan Al Quran semakin indah.  

Lalu, bagaimana cara menstabilkan bacaan mad dalam membaca Al Quran?

Sebelum membahas mengenai cara menstabilkan bacaan mad dalam membaca Al Quran perlu mengetahui terlebih dulu arti mad dan hukum bacaannya.

Definisi mad secara bahasa adalah tambah. Menurut ulama ahli tajwid adalah memanjangkan suara huruf yang wajib dipanjangkan. 

Huruf mad itu ada tiga yaitu ,( ي ) ya, (و ) wawu, dan alif ( ا). Adapun syarat huruf mad adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah. 

Hukum Mad yaitu hukum yang digunakan untuk mengatur panjang atau pendek suatu bacaan di dalam Alquran.

Dalam aturan hukum Mad, apabila harus dua harakat [ketukan], maka itu wajib dibaca 2 harakat dengan secara merata, teratur dan juga tetap. Apabila terdapat 6 harakat maka itu wajib dibaca juga dengan 6 harakat. 

Apabila dalam aturannya seharusnya dibaca 6 harakat, akan tetapi hanya dibaca dengan 2 harakat dan hal tersebut menjadikan terjadinya perubahan atau pada kata atau kalimat tersebut, maka hukum dari bacaan tersebut yaitu haram.

Mad dibagi menjadi dua, yaitu Mad asli dan mad far’i. Mad asli disebut juga mad thabi’i dengan panjang dua harakat, sedangkan Mad far’i terbagi dalam 14 turunan yang panjangnya mulai dari 2 harakat sampai enam harakat.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam kajian ilmu tajwid dilansir dari channel Berlomba Dalam Da'wah menjelaskan, cara agar bisa menstabilkan bacaan mad dalam Al Quran yakni jika sedang dalam tahap belajar jangan mengambil panjang bacaan mad dengan 2 harakat. 

"Sebaiknya ambil 4 atau 6 harakat dulu (3 detik). Standarkan dulu bacaan madnya," kata Ustaz Adi Hidayat.

Setelah berlatih dengan panjang mad 4 dan 6 harakat, kata Ustaz Adi, boleh dilakukan dengan berlatih membaca mad dengan panjang 2 harakat.

"Setelah sudah mahir boleh mengambil bacaan mad dengan panjang 2 harakat," ucapnya. 

Selain itu, perlu ada tawazun atau keseimbangan dalam bacaan mad. Artinya, tidak mencampur panjang bacaan mad yang satu dengan 4 harakat dan bacaan lainnya 2 harakat.

"Itu tidak baik kalau mencampuraduk satu bacaan dengan panjang bacaan mad bervariasi. Kalau bisa harus konsisten. Misalnya, dalam membaca Al Fatihah, kalau mau 2 harakat ya semua bacaan mad harus 2 harakat panjangnya," paparnya.

Cara lain menstabilkan bacaan mad dalam Al Quran yakni mendengarkan murattal dari para ahli qurra. Dengan sering berlatih dan mendengarkan bacaan para ahli qurra, insyaAllah akan dimudahkan dalam menstabilkan bacaan mad.

Wallahu A'lam

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network