"Segala puji bagi Allah yang telah memberiku rezeki berupa perhiasan untuk memperindah penampilan diriku di kalangan orang-orang lain dan untuk menutupi auratku". (Hadis riwayat Imam Ahmad).
Bercermin atau berhias agar penampilannya bagus memang dianjurkan karena Allah pun menyukai yang indah-indah.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan." (HR. Muslim) [No. 91 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Semua perhiasan dan pakaian yang dikenakan seseorang pada hakikatnya adalah rezeki dari Allah SWT. Pakaian dan perhiasan itu sejatinya sarana meraih ketakwaan dan dari pakaian itu tersirat kekuasaan Allah agar manusia selalu mengingat-Nya.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Artinya: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa tulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat". (QS. Surat Al A'raf: 26)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan dari Ibnu Abbas bahwa Allah SWT menyebutkan anugerah yang telah diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, antara lain Dia telah menjadikan untuk mereka pakaian dan perhiasan. Pakaian untuk menutupi aurat, sedangkan perhiasan untuk memperindah penampilan lahiriah.
Namun sebaik-baik pakaian adalah iman. Sebab, kelak di akhirat nanti tiap manusia akan dikenakan selendang (pakaian). Jika ada iman di hatinya maka akan dipakaikan pakaian yang baik. Begitu juga sebaliknya, jika tidak ada iman di hatinya atau dalam hatinya memendam sesuatu yang tidak baik makan akan dikenakan pakaian yang buruk. Na'udzubillahi min dzaalik.
Wallahu A'lam.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait