Jarak daerah perang Rusia-Ukraina dengan lokasi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan aman.
Demikian dikatakan Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Mayjen Tri Budi Utomo kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Presiden Jokowi kata Tri akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kotanya Kyiv. Daerah tersebut berjarak sekitar 350 kilometer dari titik perang Rusia-Ukraina.
Menurut Tri, kurang lebih jaraknya sekitar paling dekat yang ledakan (Donetsk) itu adalah 380 kilometer dari Kyiv. Itu yang sudah kita antisipasi.
"Mereka (Rusia) masih melakukan serangan ya memang di seputaran Donetsk itu saja," jelasnya
"Jadi alhamdulillah masih jauh lah dari Kyiv," imbuhnya.
Sebelumnya Tri Budi Utomo mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 39 personel yang akan mendampingi Presiden Jokowi.
"Kalau kita sendiri yang melekat ke Beliau ada 19 ditambah yang matanya sendiri 10 di sana, berarti 29 ditambah dengan 10 orang uang sudah stand by di sana," ujar Tri Budi kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Tri Budi pun menjelaskan persiapan timnya dalam mengawal Presiden Jokowi, di antaranya sudah mulai latihan sejak beberapa minggu lalu guna mengantisipasi hal-hal yang tak terduga.
"Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, meng-escape Beliau itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya," kata Tri Budi.
Dari sisi personel, kata Tri Budi, pihaknya telah menyiapkan tim penyelamatan khusus yang tidak dibawa sebelumnya pada saat acara atau kunjungan kerja Presiden Jokowi. Tim penyelamat tersebut dikhususkan dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina.
"Khusus ini kita membawa personel tersebut dengan menggunakan pakaian nantinya rencanannya akan menggunakan PDL TNI. Tapi untuk main groupnya kita sendiri tetap penyelamatan dengan mengcover beliau secara langsung," jelasnya.
Dari 39 personel yang mendampingi Presiden Jokowi, kata Tri Budi, 10 personel tergabung dalam tim penyelamatan, 19 personel grup utama dan 10 personel menjadi tim pendahulu yang sudah berada di Rusia ataupun Ukraina.
"Perlengkapan pun kita sudah siapkan helm, rompi yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kegiatan di sana kita juga sudah siapkan semuanya. Untuk senjata yang biasanya kita tidak menggunakan senjata laras panjang dari pihak Ukrain juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personil paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas," ungkapnya.
Terkait komunikasi, Tri Budi telah menghubungi pihak kedutaan besar republik Indonesia (KBRI) yang berada di Rusia dan Ukraina.
"Untuk komunikasi maupun koordinasi dengan mereka kita sudah lakukan di awal dengan KBRI dan selanjutnya nanti (tim) advance akan ke sana, lebih melekat lagi, nanti di dalam rangkaian kereta api kemungkinan juga mereka akan ikut di dalam situ namun kita batasi untuk jumlah tempatnya. Sementara demikian yang saya bisa sampaikan," imbuhnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait