Aswin juga memastikan bahwa korban sempat pingsan sebelum akhirnya meninggal dunia. Bahkan, kata Aswin, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sartika Asih dan diberikan tindakan medis.
"Kebanyakan dari penonton ingin buru-buru masuk, tapi melupakan keselamatan. Kemudian, tiba-tiba ada yang pingsan dan kita bawa ke RS, diberikan pertolongan oleh pihak RS," terangnya.
Meski begitu, Aswin mengaku tak bisa menjelaskan kronologis kematian korban. Menurutnya, hal itu merupakan kewenangan pihak RS Sartika Asih.
"Yang tahu itu dokter, kapan alhmarum itu meninggal. Yang jelas kami dapatkan itu pingsan, kami bawa ke ambulan dan dibawa ke RS Sartika Asih," katanya.
Diketahui, suasana haru meliputi prosesi pemakaman, Ahmad Solihin. Prosesi pemakaman digelar tak jauh dari rumah duka yang berlokasi di Gang TVRI, RT 02 RW 03 Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu (18/3/2022).
Berdasarkan pantauan, ratusan pelayat, termasuk para bobotoh menghadiri prosesi pemakaman tersebut. Bahkan, pelayat terlihat sudah berkerumun mulai dari mulut gang hingga lokasi pemakaman.
Suasana haru sangat terasa saat prosesi pemakaman dilakukan. Diiringi doa dari keluarga, kerabat, bobotoh, dan para pelayat lainnya, almarhum Ahmad Solihin pun dikebumikan.
Kesedihan pun tampak jelas dari wajah sepupu korban, Ade Fahrudin Rozik. Dia tak menyangka harus kehilangan sepupunya itu. Menurut Ade, berdasarkan keterangan yang diperolehnya, almarhum meninggal akibat terinjak-injak dan tertimpa pagar stadion.
"Terinjak dan tertimpa pagar dan dilihat dari badannya ada lukanya bekas keinjek," ungkap Ade di rumah duka.
Editor : Boby
Artikel Terkait