Viral! Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT Ke-80 RI

JAKARTA, iNEWSKarawang.id – Jelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, jagat maya diramaikan oleh sebuah fenomena yang tak biasa. Bendera bajak laut bertopi jerami, lambang kelompok Topi Jerami dari serial One Piece, berkibar di banyak sudut negeri.

Fenomena ini pertama kali mencuat dari unggahan akun @MurtadhaOne1 di platform X. Dalam video yang ia bagikan, terlihat bendera Jolly Roger bertopi jerami, tengkorak dan tulang bersilang dengan tambahan topi jerami khas karakter Monkey D. Luffy, berkibar di truk, pagar rumah, tiang pinggir jalan, bahkan di bawah bendera Merah Putih.

Baca Juga

Spoiler One Piece 1050: Kaido Tumbang, Masuk Aliansi Topi Jerami

Yang membuatnya viral bukan hanya karena unik, tetapi karena pesan di baliknya. Menurut unggahan tersebut, para sopir truk dan pekerja bangunan menjadi penggagas aksi ini. 

Mereka menyebut pengibaran bendera bajak laut bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan ekspresi cinta terhadap Indonesia yang mereka rasa sedang kehilangan arah.

“Jika lebih banyak bendera bajak laut berkibar, itu bukan karena kami tak mencintai Indonesia — tapi karena kami terlalu mencintainya, hingga tak sanggup melihat prinsip-prinsipmu dikubur oleh penerus yang tak sejalan,” tulis akun itu, mengutip suara dari para pengemudi jalanan.

Fenomena ini pun meluas. Di berbagai kota, warganet membagikan gambar bendera One Piece dikibarkan dengan bangga. Meski hanya fiksi, simbol bajak laut dalam anime ini menjelma jadi representasi keresahan sosial, simbol rakyat kecil yang merasa tertinggal dan terabaikan.

“One Piece! Inilah bendera rakyat miskin,” cuit akun @SrikandiMusl***, disambut komentar senada dari @_pasman*** yang menyebut, “Kibarkan bendera One Piece sebagai bentuk simbol perlawanan.”

Di tengah euforia kemerdekaan, fenomena ini menjadi pengingat bahwa cinta tanah air bisa mengambil bentuk yang tak lazim. Sebuah bendera fiktif kini menjadi suara nyata dari mereka yang sehari-hari mengarungi jalanan, mengangkat semen, dan tetap setia pada merah putih, meski kecewa.

Editor : Frizky Wibisono