JAKARTA, iNewskarawang.id - Banyak orang menghabiskan malam minggu dengan berbagai kegiatan, seperti keluar rumah atau berkumpul bersama teman-teman. Namun, bagi sebagian pasangan suami istri, waktu tersebut dipilih sebagai momen untuk mempererat hubungan intim karena dianggap sebagai waktu yang romantis.
Hubungan intim dalam pernikahan merupakan hal yang penting, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis tetapi juga untuk mempererat ikatan suami istri. Selain itu, hubungan ini juga bertujuan untuk mendapatkan keturunan.
Sebelum memulai hubungan intim, terdapat beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh suami istri. Tujuannya adalah agar diberi keturunan yang saleh atau salihah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala serta dijauhkan dari gangguan setan.
Salah satu doa yang bisa dibaca oleh suami sebelum memulai hubungan intim, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillah, allahumma jannibnas syaithaan wa jannibis syaithaana maa razaqtanaa
Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki (bayi) yang Engkau anugerahkan kepada kami."
Ada juga terdapat doa saat pasangan suami istri berada di puncak kenikmatan saat berhubungan intim, yaitu:
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
Allahummaj’alnuthfatna dzurriyyatan thayyibah
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah nutfah (sperma) kami ini menjadi keturunan yang baik (salih)."
Terdapat pula doa setelah selesai berhubungan intim suami istri:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Alhamdulillaahi lladzii khalaqa minal maa i basyaraa
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan."
Dengan membaca doa-doa ini sebelum, saat, dan sesudah berhubungan intim, pasangan suami istri mengharapkan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala serta berharap mendapatkan keturunan yang saleh atau salihah.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Frizky Wibisono