JAKARTA, iNewsKarawang.id-Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Jika dikonversikan ke dalam hitungan tahun, maka itu berarti sekira 83 tahun.
Namun perlu diketahui 10 tanda seseorang diyakini mendapat Lailatul Qadar yang penuh berkah.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ , تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadar (97): 3–5).
Setiap Muslim yang melakukan ibadah pada malam itu, berarti telah melakukan ibadah ketika Lailatul Qadar. Besar dan kecilnya pahala yang didapat, tergantung kualitas serta kuantitas ibadah yang dikerjakan pada malam itu.
Oleh karena itu, sekalipun hanya mengerjakan ibadah wajib, Sholat Maghrib dan Isya di malam Qadar, maka akan mendapat bagian pahala beribadah di Lailatul Qadar.
Imam Malik meriwayatkan secara balaghan (tanpa sanad), menukil keterangan Said bin Musayib (tabiin senior, menantu Abu Hurairah) tentang orang yang beribadah ketika Lailatul Qadar:
أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ كَانَ يَقُولُ: مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
Bahwa Said bin Musayib pernah mengatakan, "Siapa yang ikut Sholat Isya berjamaah di Lailatul Qadar, berarti dia telah mengambil bagian Lailatul Qadar." (Muwatha' Malik nomor 1146)
Az-Zarqani menjelaskan:
فقد أخذ بحظه منها، أي: نصيبه من ثوابها
"Dia telah mengambil bagian Lailatul Qadar," maknanya dia mendapat bagian dari pahala Lailatul Qadar. (Syarh Az-Zarqani 'ala Muwatha, 3/463)
Nah, berikut ini hal-hal yang diyakini menjadi tanda seseorang mendapat Lailatul Qadar, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala
Seseorang yang lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala diyakini menjadi salah satu tanda meraih Lailatul Qadar. Dia tidak akan pernah melewatkan ibadahnya wajib maupun sunnah.
Orang ini akan selalu ikhlas melakukan amal ibadah maupun segala sesuatu lainnya. Sehingga, Allah Subhanahu wa Ta'ala pun memberikan hadiah kepadanya berupa kemuliaan Lailatul Qadar.
2. Takut akan dosa
Orang yang diduga mendapat keistimewaan Lailatul Qadar pasti selalu takut akan dosa. Dia akan lebih berhati-hati dalam berperilaku dan berucap agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan. Pasalnya, ia tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat tidak menyukai seseorang yang melakukan dosa, apalagi disengaja.
3. Berusaha menjadi terbaik
Kaum Muslimin yang diyakini meraih Lailatul Qadar akan berusaha menjadi yang terbaik. Lailatul Qadar menjadikan dia berubah lebih baik, terutama hubungannya dengan Allah Azza wa Jalla maupun terhadap sesama umat manusia.
4. Lebih gemar mentadaburi Alquran
Salah satu ciri seseorang dipercaya meraih Lailatul Qadar adalah selalu mentadaburi Alquran dan terus berusaha memahami serta mengamalkan isi kitab suci tersebut. Sebab seperti diketahui bahwa Alquran turun pada bulan Ramadhan.
5. Merasakan ketenangan beribadah
Malaikat turun dengan membawa ketenangan ketika Lailatul Qadar sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
6. Dapat melihatnya dalam mimpi
Manusia dapat melihat malam Lailatul Qadar ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
7. Merasakan tenangnya udara dan angin sekitar
Sebagaimana penjelasan dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya: "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR Ath-Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18/361. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Lihat Shahihul Jaami' nomor 5475)
8. Merasakan matahari terbit dengan cerah
Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata:
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Artinya: "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR Muslim nomor 762. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/149–150)
9. Merasakan mendapatkannya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan
Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari Nomor 2020 dan Muslim: 1169)
10. Merasakan meraihnya pada malam ganjil
Terjadinya Lailatul Qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR Bukhari nomor 2017)
Itulah hal-hal yang diyakini menjadi tanda seseorang mendapat Lailatul Qadar. Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby