JAKARTA, iNewsKarawang.id-Tersiar kabar 50 orang terluka dan 12 orang dirawat di rumah sakit (RS) karena kondisi parah akibat insiden pesawat LATAM Airlines yang mendadak menukik tajam ke bawah.
Namun beberapa penumpang yang tidak terkendali dalam insiden tersebut keluar dari tempat duduk mereka dan menabrak langit-langit kabin lainnya.
Resepsionis asal Australia, Ellie Addison mengatakan, semua orang mulai berteriak dan menangis. "Orang-orang terlempar dari tempat duduknya, darah bercucuran dari wajah orang-orang,” ujar Ellie, salah satu dari 263 penumpang pesawat LA800, dikutip AFP.
Seorang penumpang yang berprofesi sebagai administrator penjualan Veronica Martinez mengatakan pesawat itu terasa seperti berhenti di udara, dan kemudian terjun begitu saja.
“Orang-orang terbang, bayi-bayi terjatuh, sungguh mengerikan, banyak orang terluka,” katanya kepada AFP.
Kru darurat bergegas ke Bandara Auckland untuk menyambut penerbangan yang datang, mengirimkan lebih dari selusin ambulans dan kendaraan medis lainnya.
Penumpang lainnya Gabriel Felipe de Oliveira Adaime mengatakan penerbangan itu menimbulkan trauma. Sedangkan penumpang lainnya Agustin Ramonda mengatakan kejadian itu menjadi salah satu dari tiga detik terburuk dalam hidupnya.
Paramedis mengatakan mereka merawat sekitar 50 pasien. Empat orang masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa (12/3/2024) pagi,
LATAM dalam sebuah pernyataan mengatakan penerbangan itu tiba tepat waktu.
Penumpang Brian Jokat mengatakan dia berbicara dengan salah satu pilot setelah pesawat mendarat.
"Saya bertanya kepadanya 'apa yang terjadi?' dan dia berkata kepada saya 'Saya kehilangan instrumentasi saya sebentar dan kemudian tiba-tiba muncul kembali'," kata penumpang tersebut kepada stasiun televisi nasional Radio Selandia Baru.
Penyelidik keselamatan kecelakaan udara Joe Hattley mengatakan kepada AFP bahwa masalah teknis jarang terjadi pada pesawat modern.
“Rekor penerbangan tersebut akan menjadi kunci untuk memahami peristiwa ini,” kata Hattley, yang juga mengajar di Universitas New South Wales di Australia.
“Ini akan memberi tahu penyelidik apakah itu peristiwa atmosfer atau masalah teknis pada pesawat,” imbuhnya.
Editor : Boby