get app
inews
Aa Text
Read Next : Satu Petugas KPPS Meninggal Dunia, KPU Karawang Beri Keluarga Santunan Rp42 Juta

Waspada! 90 Persen Pasien Kanker Pankreas Alami Kematian, Ini Ulasan Dokter Penyakit Dalam

Sabtu, 06 Januari 2024 | 22:04 WIB
header img
Kematian akibat kanker pankreas, (Foto: LifestyleMemory/Freepik)

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Kanker pankreas merupakan silent killer alias diam-diam membunuh.Pasalnya, penyakit mematikan ini bisa menyerang tubuh seseorang tanpa gejala.

Demikian dikatakan Anggota Dewan Pertimbangan PB IDI & Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, FINASIM, FACP.

Hal itu disampaikan dalam webinar yang diadakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) baru-baru ini.

Prof Ari menyebut kalau sudah bergejala berarti sudah terlambat. Sebab  90 persen pasien kanker pankreas mengalami kematian karena penanganan yang terlambat.

Dari keterangan Prof Ari, ada beberapa ciri-ciri kanker pankreas, seperti mata menjadi kuning, berat badan turun, muncul rasa gatal, nyeri, mual, muntah, diare, serta nyeri ulu hati.

“Itu gejala yang harus diwaspadai, tapi gejala umum yah karena  gejala dari penyakit tersebut sangat bervariasi,” tegasnya.

Prof Ari pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak abai ketika mengalami gejala tersebut. Apalagi bila memiliki faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol, diabetes melitus, dan faktor keturunan.

"Jangan abaikan, dari dulu nyeri ulu hati selalu dianggap sebagai sakit maag. Sekali lagi jangan anggap remeh nyeri ulu hati, meski kecil kemungkinannya, jangan-jangan nyeri ulu hati anda ada kaitannya dengan kanker pankreas," jelas Prof Ari lagi.

Ia juga meminta kepada masyarakat yang memiliki gejala dan faktor risiko untuk segera periksa ke dokter. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan medical check up. Namun tak perlu khawatir, penyakit kanker pankreas sejatinya adalah kanker yang bisa dicegah.

“Olahraga teratur, jaga berat badan, stop minum alkohol dan merokok. Ini terjadi pada orang dengan tinggi lemak, jadi harus kontrol lemak dan berat badan,” pungkasnya.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut