Ini Pesan Natal Raja Charles III : Pentingnya Nilai-Nilai Universal pada saat Konflik

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Pentingnya nilai-nilai universal yang dimiliki oleh agama-agama besar, di saat konflik yang semakin tragis di seluruh dunia.

Demikian pesan Natal yang disampaikan oleh Raja Charles III.

Seperti konflik di Israel, Gaza dan Ukraina, ia merujuk pada kata-kata Yesus: "Lakukanlah kepada orang lain sebagaimana kamu ingin mereka berbuat kepadamu."

Ia juga menyinggung soal melindungi planet ini sebagai tugas spiritual. Bahkan memuji upaya para sukarelawan membantu mereka yang membutuhkan.

Siaran Natal kedua Raja, yang direkam di Istana Buckingham, menyatukan beberapa tujuan paling pribadinya – membangun jembatan antar agama, melindungi lingkungan dan merawat mereka yang paling rentan.

Ia telah lama berkampanye untuk mendukung hubungan antara komunitas agama yang berbeda, di dalam dan luar negeri, dan tema utama pesan tahun ini adalah seberapa besar kesamaan yang dimiliki agama-agama besar, meskipun kekerasan terjadi di Timur Tengah dan tempat lain.

Raja berbicara tentang nilai-nilai universal menghormati orang lain dalam "keluarga agama Ibrahim", yang meliputi Yudaisme, Islam dan Kristen.

“Saya berdoa agar kita juga bisa melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi satu sama lain,” kata Raja, seraya mendesak toleransi yang lebih besar bagi masyarakat untuk membayangkan diri kita pada posisi tetangga kita, dan mengupayakan kebaikan mereka seperti kita mengupayakan kebaikan kita sendiri.

Jika pohon Natal yang dapat ditanam kembali di samping Raja mengirimkan pesan musimannya sendiri, ada tema lingkungan yang kuat dalam pidatonya.

“Menghormati seluruh ciptaan adalah kepercayaan yang dianut oleh semua agama”, kata Raja, yang memberikan pidato penting pada pertemuan puncak perubahan iklim COP28 baru-baru ini di Dubai.

“Merawat ciptaan ini adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh semua orang dari semua agama dan agama. Kami merawat Bumi demi anak-anak kami,” lanjutnya, menghubungkan spiritualitas dengan lingkungan hidup.

Sang Raja merujuk pada peran para gembala yang "dekat dengan alam" dalam kisah kelahiran Yesus - dan siaran tersebut memuat lagu 'While Shepherds Watched Their Flocks' yang dinyanyikan oleh paduan suara komunitas dari Bexley, sebuah kelompok yang dirancang untuk memperluas akses terhadap musik.

Pidato Raja seperti itu harus menemukan keseimbangan antara membahas tema-tema utama hari ini, dan pada saat yang sama menghindari tuduhan-tuduhan bahwa ia ikut campur dalam politik.

Dan pesan Natalnya berbicara tentang melindungi mereka yang membutuhkan bantuan, baik orang asing maupun keluarga sendiri.

Beliau menandai ulang tahunnya yang ke-75 dengan meluncurkan Coronation Food Project untuk mendukung kelebihan pangan yang dibagikan ke bank makanan dan mengurangi limbah makanan, dengan gambar skema ini ditampilkan dalam rekaman pesan.

“Kepedulian dan kasih sayang yang kami tunjukkan kepada orang lain adalah salah satu tema kisah Natal, terutama ketika Maria dan Yusuf ditawari perlindungan pada saat mereka membutuhkan oleh orang asing, saat mereka menunggu kelahiran Yesus,” kata Raja.

Raja memuji para sukarelawan dan mereka yang peduli terhadap sesama sebagai “tulang punggung penting masyarakat kita”.

Pidato tahunan tersebut dilengkapi dengan gambar momen-momen penting tahun ini, seperti Penobatan dan kunjungan kenegaraan ke luar negeri.

Itu juga termasuk anggota lain yang sekarang menjadi pusat Keluarga Kerajaan - termasuk Pangeran dan Putri Wales, Duke dan Duchess of Edinburgh, dan Putri Kerajaan.

“Maka di Hari Raya Natal ini, hati dan terima kasih saya sampaikan kepada semua yang saling melayani; semua yang menjaga rumah kita bersama; dan semua yang melihat dan mengupayakan kebaikan orang lain, tidak terkecuali sahabat yang belum kita kenal. Dengan cara ini, kita mengeluarkan yang terbaik dalam diri kita,” kata Raja, menyatukan tema-tema yang diangkatnya.

Editor : Boby