KARAWANG, iNewskarawang.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri, mengaku ada pihak yang sengaja mengadu domba dirinya dengan Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh hingga mengganggu jalannya pemerintahan.
Dalam banyak kesempatan setiap ada kebijakan pemerintah selalu muncul rumor jika dirinya dengan Aep Syaepuloh selalu berbeda sehingga setiap keputusan yang diambil pemerintah berjalan alot dan membutuhkan waktu lama. Padahal hubungan antara dirinya dengan Aep Syaepuloh sampai saat ini berjalan baik dan harmonis.
"Saya tidak ada masalah dengan pak Wakil Bupati semua berjalan lancar antara pimpinan dan anak buah. Namun begitu saya merasa ada saja pihak yang tidak suka melihat kami harmonis sehingga selalu aja muncul rumor kalau saya bermasalah dengan pak Wapub. Namun sekali lagi saya memastikan hubungan kami baik-baik saja," kata Acep Jamhuri, Senin (16/10/23).
Menurut Acep rumor retaknya hubungan dirinya dengan Aep Syaepuloh memang sengaja dipelihara oleh oknum pejabat yang merasa tidak nyaman jika Aep Syaepuloh harmonis dengan dirinya. Dalam setiap kesempatan isu keretakan Wabup-Sekda selalu dimunculkan dalam setiap permasalah yang terjadi.
"Saya selalu merasakan setiap ada persoalan selalu mengaitkan saya dengan pak Wabup. Padahal tidak semua masalah yang disoal masyarakat melbatkan saya, tapi tetap saja nama saya muncul," katanya.
Acep mengaku karena sudah sering terjadi seperti itu makanya dirinya bersikap diam dan tidak menanggapi isu tersebut. Malah dia mengaku selama ini kordinasi dengan Wabup masih berjalan baik dan tidak ada kendala.
"Saya biarin aja mereka yang menginginkan kami bertengkar. Tapi saya bingung aja kok sempat-sempatnya oknum tersebut mengadu domba," katanya.
Ketika ditanya kaitan dampak dari Pilkada tahun 2024 nanti, Acep yang dikabarkan bakal mencalonkan bupati melawan Aep Syaepuloh, mengaku masih terlalu dini bicara tentang Pilkada. Karena sampai saat ini pun dirinya belum memutuskan apakah akan maju atau tidak.
"Masih lama itu sekarang kerja saja dulu selesaikan tugas kita sampai selesai," katanya.
Editor : Frizky Wibisono