Gegara Uang Jajan Seorang Ayah di Sukabumi Diduga Aniaya Putrinya

SUKABUMI, iNewskarawang.id - Kekerasan terhadap seorang anak terjadi lagi dan videonya viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu diduga terjadi di Sukabumi dan telah memicu reaksi kemarahan dari berbagai pihak.

Video tersebut berdurasi 1 menit 35 detik tersebut, suara seorang pria yang diduga ayah dari anak itu terdengar. Dalam suara itu, ia membahas soal uang jajan anaknya. Saat momen lain tiba, video menampilkan pria tersebut menendang putrinya dengan kasar.

Baca Juga

Polisi Tetapkan Mama Muda Ini Jadi Tersangka, Lecehkan 11 Anak Tetangga

"Kana jajan teh sia mah meuni kabina-bina teuing. Meuni beakeun ku batur, indung sia mana nyaaheun teu ka sia da henteu. Tikamari dipenta duit jang maraneh teuing mah mere, teuing mah sok cukup we ku loba alesan kaditu kadieu. Cik atuh sing ngawaro bisi dipodaran ke ku dewek, hade marodar sia sakalian, puguh mereun malodarmah moal jadi pikiran," demikian suara pria yang diduga ayah dari dua anak perempuan tersebut.

Tanpa henti, pria tersebut terus mengamuk terhadap kedua anaknya karena masalah jajan. Tidak hanya itu, dia juga mengeluhkan sikap sang ibu terhadap kedua anak perempuannya. Ia menganggap sang ibu acuh tak acuh pada nasib mereka.

Dalam klip lain, perekam video (seorang yang tidak teridentifikasi) terlihat menendang anak perempuan termuda. Terlihat jelas bahwa dia menendang putrinya dua kali, sambil terus menghujat karena sering kali meminta jajan.

Baca Juga

Komnas PA Jabar Rekomendasikan Kasus Ayah Setubuhi Anak Kandungnya hingga Melahirkan Dihukum Kebiri

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa ini diketahui terjadi di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. Pelaku insiden ini telah ditangkap polisi.

Dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, membenarkan adanya kejadian ini. Pelaku sudah dalam tahanan pihak berwenang dan sedang menjalani proses penyelidikan.

"Dengan tegas, kami telah berhasil menangkap pelaku. Saat ini, kami tengah mengupayakan proses hukum yang tepat," kata Maruly Pardede pada Senin (28/8/2023).

Editor : Frizky Wibisono