get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Antara Tahun 1526 dan 1976 Ratusan Kapal Tenggelam di Segitiga Bermuda

Rahasia di Balik Keangkeran Segita Bermuda Terkuak, Ada Apa? 

Kamis, 11 Mei 2023 | 11:33 WIB
header img
Segitiga bermuda (Foto : istimewa)

MENLO PARK, iNewsKarawang.id - Pada tahun 2017 lalu Ilmuwan Australia Karl Kruszelnicki berhasil mengungkap keangkeran Segitiga Bermuda.

Segitiga Bermuda sendiri selama ini identik dengan alien dan hal-hal ghaib.

"Misteri Segitiga Bermuda yang belum terpecahkan kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan manusia dan cuaca buruk karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa,"ungkap Kruszelnicki.

Disebutkan, zona Khatulistiwa adalah sesuatu yang menakutkan di area tersebut, "dekat dengan bagian dunia yang kaya Amerika oleh karena itu Anda memiliki banyak lalu lintas.” tutur Kruszelnicki seperti dilansir dari Unilad.

Dia menekankan kesamaan antara jumlah orang hilang di Segitiga Bermuda dan bagian lain di dunia.

Kruszelnicki menegaskan kembali fakta bahwa wilayah di mana kapal memasuki Samudera Atlantik tidak menunjukkan karakteristik yang tidak biasa dan tidak ada yang luar biasa tentang hal itu.

“Menurut Lloyd’s of London dan US Coastguard, angka yang hilang di Segitiga Bermuda sama dengan di mana pun di dunia berdasarkan persentase,” tambahnya.

Pada tanggal 5 Desember 1945, Flight 19 adalah penerbangan pelatihan dari lima pembom torpedo Grumman TBM Avenger yang lepas landas dari Naval Air Station Fort Lauderdale, Florida. Kruszelnicki menganalisis dan menjawab teori konspirasi dengan penjelasan sederhana atas hilangnya Flight 19 dan PBM Mariner.

"Cuacanya tidak bagus, ada gelombang setinggi 15m,” jelasnya.

Letnan Charles Taylor, seorang pilot berpengalaman dalam penerbangan tersebut, menderita karena nasibnya sendiri.

Sinyal radio terdengar di mana pilot junior bersikeras untuk menerbangkan pesawat ke barat tetapi ditolak oleh Taylor, yang terus menerbangkan pesawat ke timur dan jauh ke dalam zona mematikan. Namun, misteri itu sudah lama terpecahkan pada tahun 1975 ketika seorang pustakawan dan sejarawan, David Kusche menerbitkan penyelidikannya tentang fenomena tersebut.

Setelah pemeriksaan menyeluruh atas laporan resmi kapal, dia sampai pada kesimpulan bahwa alasan hilangnya mereka sebagian besar disebabkan oleh kondisi cuaca buruk.

Lokasi yang disebut dengan Devil's Triangle atau Segitiga Bermuda meliputi wilayah lautan seluas 700.000 kilometer persegi dan merupakan wilayah laut dengan aliran ombak yang sangat kuat sehingga, kejadian hilangnya pesawat bukanlah sesuatu yang luar biasa.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut