get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Tahanan di Lapas Sorong Kabur dengan Cara Ledakkan Petasan

Campak Meningkat di Papua Tengah, 397 Kasus dan 2 Orang Meninggal Dunia

Senin, 06 Maret 2023 | 19:37 WIB
header img
Campak serang Papua Tengah, (Foto: The Conversation)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Saat ini, penyakit campak sedang menyebar di Papua Tengah dan jumlah kasusnya terus meningkat dalam tiga bulan terakhir.

Menurut laporan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, hingga tanggal 3 Maret 2023, jumlah total kasus campak di Papua Tengah telah mencapai 397 orang.

Ada sekitar 397 kasus campak yang terdeteksi di 8 kabupaten di Papua Tengah, yaitu Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai. Kabupaten Timika memiliki jumlah kasus tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya.

“Sekitar 48 telah terkonfirmasi laboratorium positif campak, terbanyak di Kabupaten Mimika yaitu 25 kasus, Nabire ada 16 kasus, dan Paniai 7 kasus,” ujar Maxi dalam pernyataan resminya, dikutip MNC Portal, Senin (6/3/2023).

Selain kasus campak, hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya 1 kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika. Menurut Maxi, dari total kasus campak dan rubella yang terkonfirmasi di Papua Tengah, sekitar 19 orang masih menjalani perawatan, 182 orang telah dinyatakan sembuh, dan terdapat 2 kasus kematian.

"Jumlah kasus kematian tercatat 2 kasus, satu kasus pasien meninggal dunia berasal dari Kabupaten Nabire dan satunya dari Kabupaten Paniai," papar Maxi.

Maxi menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab terus bertambahnya kasus campak di Papua Tengah adalah rendahnya cakupan imunisasi MR pada kelompok anak-anak di tahun 2022. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, cakupan imunisasi MR1 hanya mencapai 64,1 persen, dan kemudian turun menjadi 48,6 persen pada imunisasi MR2.

"Temuan kami di lapangan, 87 persen kasus yang dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR dan ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0,” terang Maxi.

Hal ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko penularan campak rubella.

Merespon situasi saat ini, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Dinas Kesehatan di 7 Kabupaten yang terkonfirmasi.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut