KONGO, iNewsKarawang.id - Serangan bom di sebuah gereja Pantekosta di Kasindi, di bagian timur negara itu menewaskan sepuluh orang saat pengunjung gereja menghadiri ibadah hari Minggu.
Pemerintah Republik Demokratik (RD) Kongo menyalahkan pemberontak yang berafiliasi dengan Negara Islam atau ISIS.
Setidaknya 39 orang terluka dan militer Kongo menggambarkannya sebagai "aksi teroris" oleh Pasukan Demokrat Sekutu (ADF).
Dikutip BBC, ADF adalah salah satu kelompok pemberontak aktif paling terkenal di Kongo timur.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Kongo mengutuk keras serangan bom tersebut, yang dididuga dilakukan oleh teroris ADF.
Pemerintah menyatakan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka yang menjadi korban tindakan teroris yang tercela ini.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di DR Kongo mengutuk serangan ‘pengecut dan tercela’; di Kasindi.
Komentar ini juga digaungkan oleh juru bicara militer Kongo Antony Mualushayi.
"Jelas bahwa ini adalah tindakan teroris yang dilakukan oleh teroris ADF yang telah memakan korban di beberapa medan perang oleh angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo,” terangnya.
Mualushayi menambahkan bahwa "alat peledak improvisasi" digunakan dalam serangan itu.
Kasindi kira-kira berjarak 8 kilometer (5 mil) dari Beni tempat ADF aktif.
Sebelumnya, pada Desember 2022, perwakilan tertinggi PBB di negara itu mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa keamanan adalah "salah satu tantangan paling signifikan" yang dihadapi DR Kongo.
ADF, sebuah kelompok militan Islam, dibentuk pada 1990-an dan terutama peduli dengan keluhan domestik di Uganda.
Namun sejak muncul kembali di Kongo - dengan serangkaian serangan terhadap warga sipil Kongo dan dimensi jihadis yang lebih global - ADF semakin mengklaim serangan atas nama yang disebut kelompok Negara Islam.
Editor : Boby