BLITAR, iNewsKarawang.id - Sebagaimana diketahui Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009. Sudah 13 tahun, Gus Dur meninggalkan semua, khususnya warga nahdliyin.
Ketua Panitia Acara, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman Wahid, dalam siaran pers yang diterima MPI, Kamis malam, 15 Desember 2022 menyampaikan, untuk mengenang kiprah perjuangan Gus Dur di NU dan sekaligus menyongsong peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang jatuh pada 16 Rajab Tahun Hijriyah depan. Peringatan Haul Gus Dur ke-13 mengusung tema ‘Gus Dur dan Pembaharuan NU’.
Menurut Alissa Wahid, Gus Dur dan Pembaharuan NU merupakan tema yang diusung kali ini karena terkait dengan peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang jatuh pada 16 Rajab Tahun Hijriyah depan,” kata
Acara Haul Gus Dur yang digelar secara hybrid (daring dan tatap muka) akan dipusatkan di kediaman Gusdur di Jalan Warung Sila, No.10 , Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu 17 Desember 2022 pukul 19.30 WIB.
Dijelaskanya, karena tajuk yang dipilih ihwal perjuangan Gus Dur di NU. Maka, Haul Gus Dur kali ini akan membicarakan tentang apa saja kiprah perjuangan Gus Dur selama beliau memimpin NU dari tahun 1984 hingga tahun 2000. Lalu juga pada bagaimana sebelum dan sesudahnya.
“Itu yang akan kita refleksikan melalui Haul Gus Dur kali ini,” imbuh putri pertama Gus Dur ini.
Untuk diketahui, acara Haul ini akan dihadiri sejumlah tokoh nasional, tokoh agama dan tokoh lintas agama, serta sejumlah tamu undangan lain.
“Selain hadirin, kami mengundang tokoh-tokoh NU untuk memberikan tausiah tentang khidmah Gus Dur di NU,” ujar Alissa Wahid.
Acara Haul Gus Dur akan dibuka dengan pembacaan sholawat dari Veve Zulfikar, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz Miqdar Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi Al-Hasani.
Nantinya, tahlil akan dipimpin Katib ‘Aam PBNU K.H Ahmad Said Asrori.
Pembacaan tahlil ini diikuti via oline di enam titik pondok pesantren yang menjadi lokasi Muktamar atau Munas Alim Ulama & Konbes NU semasa Gus Dur memimpin PBNU; yaitu Ponpes Sukorejo Situbondo, Ponpes Krapyak Jogjakarta, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Darussalamah Lampung Timur, Ponpes Bagu NTB, dan Ponpes Cipasung Tasikmalaya.
Selanjutnya, acara akan dilanjutkan dengan pidato Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf tentang ‘Inspirasi Gus Dur bagi Jam’iyyah NU Menyongsong Abad Kedua’ dan dilanjutkan tausiah dari KH. Ahmad Mustofa Bisri tentang inspirasi pelajaran keteladanan Gus Dur pada saat beliau berkhidmat di NU.
Meski, membatasi tamu undangan secara offline karena kondisi Pandemi Covid-19 yang belum usai, namun ini tak mengurangi makna dan kemeriahan acara. Hal ini karena adanya penampilan monolog yang akan ditampilkan Inayah Wahid (Putri Bungsu Gus Dur), Talkshow bersama Bu Nyai Hj, Shinta Nuriyah Wahid tentang perjuangan Gus Dur saat menjadi Ketum PBNU, penampilan Abioso soal ‘keberagaman’, serta penampilan dari LESBUMI dan Tunas Muda.
Selain itu, hadirin dapat menyimak testimoni dari sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama mengenai sepak terjang Gus Dur. Selanjutnya, acara akan ditutup dengan doa yang akan dibacakan oleh K.H Hussein Muhammad.
Alissa berharap, meski digelar secara terbatas, acara Haul ini bisa berlangsung dengan khidmat. Masyarakat juga dapat mengikuti acara ini, via kanal Youtube.
“Harapan kami melalui Haul Gus Dur ini, kita akan mendapatkan, menggali, merefleksikan kembali perjuangan Gus Dur untuk NU. Dari sana kita belajar prinsip-prinsip dasar perjuangannya, gagasan besarnya, dan setelah itu NU masa kini dan ke depannya dapat semakin mengembangkan khidmat insklusif NU tersebut,” pungkas Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian tersebut.
Editor : Boby