Logo Network
Network

Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, Pele : Kekerasan Tak Cocok dengan Olahraga

Andhika Khoirul Huda , MNC Portal
.
Rabu, 05 Oktober 2022 | 11:46 WIB
Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, Pele : Kekerasan Tak Cocok dengan Olahraga
Pele kirim doa untuk korban tragedi Kanjuruhan. (Foto: Instagram/pele)

SAO PAOLO, iNewsKarawang.id - Tragedi Kanjuruhan mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Pasalnya, ini merupakan salah satu bencana terbesar dalam dunia sepakbola lantaran memakan ratusan korban jiwa.

Saat mendengar ada banyak korban jiwa dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Legenda sepakbola dunia, Pele, ikut berduka dan merasa sedih 

“Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepakbola. Setidaknya ada 32 anak-anak, di antara 125 orang tewas,” tulis Pele di Instagram-nya, @pele, Selasa (4/10/2022).

Menurut Pele,  kekerasan tidak cocok dengan dunia olahraga karena sepakbola seharusnya dibalut dengan rasa cinta sesama manusia. Dia berharap banyak kedamaian dan cinta untuk seluruh rakyat Indonesia. 

“Tidak ada rasa sakit kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kita kepada sesama manusia. Olahraga harus selalu menjadi ungkapan rasa cinta,” tuturnya.

Sementara Tragedi Kanjuruhan pun membuat semua pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2022-2023 ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Presiden Joko Widodo lantas memerintahkan semua jajarannya untuk mengusut tuntas penyebab dari salah satu tragedi kemanusiaan terbesar yang ada di Bumi Pertiwi itu.

Masyarakat kini menkritik keras PSSI dan juga pihak kepolisian karena kelalaian mereka menerapkan prosedur yang tepat ketika terjadi kerusuhan. Bahkan, publik ingin Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, turun dari jabatannya.

Seperti diketahui, kerusuhan terjadi di laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 setelah Arema FC ditumbangkan sang rival, Persebaya Surabaya, 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. Hal itu disebabkan oleh lemparan gas air mata ke tribun penonton dari petugas keamanan yang berusaha mengontrol para supporter Arema yang turun ke lapangan.

Ribuan penonton di tribun pun berdesakan menuju pintu keluar karena tak tahan dengan gas air mata tersebut. Alhasil, banyak dari mereka yang mengalami sesak napas dan terinjak oleh penonton lainnya hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Setidaknya sebanyak 125 orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News

Bagikan Artikel Ini