KARAWANG, iNews.id - Sejumlah Dosen Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tengah melakukan praktek pembuatan biourine dari bahan terasi, gula merah, campuran tanaman rempah obat dan kapur dolomit serta mikroorganisme lokal dicampur ke dalam urine domba.
"Kelompok tani binaan Gapoktan Citra Sembada memiliki potensi ternak domba yang lumayan bisa dimanfaatkan untuk membuat biourine,"ungkap Winda, salah seorang dosen Unsika Karawang, Senin (22/11/2021).
Pembuatan biourine tersebut dipraktekkan langsung di hadapan puluhan petani Desa Lemahmulya Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.
Dijelaskannya, Biourine merupakan pupuk organik yang bisa membantu para petani.
Sebab urin domba memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga cocok diolah menjadi pupuk organik. Selain nitrogen, urin domba juga mengandung unsur hara lain seperti kalium dan fosfat.
Kemudian, sambung Winda, proses fermentasi berlangsung selama 14 hari. Setelah dilakukan fermentasi, biourine sudah siap untuk digunakan dengan takaran pemakaian sebesar 1 liter biourine untuk 10 liter air.
"Selain dijadikan pupuk organik, biourine domba ini dapat digunakan sebagai pestisida nabati terhadap hama atau penyakit, karena memiliki campuran tanaman obat seperti bawang putih, kencur, jahe, kunyit, daun pepaya dan bawang merah,"ujarnya.
Dosen Unsika yang memberikan pembekalan biourine kepada petani Desa Lemahmulya, selain Winda yaitu Rika Yayu Agustini, Winda, Satriyo Restu Adi dan Rianti.
Editor : Dian Suryana