get app
inews
Aa Text
Read Next : 57 Kelompok Tani di Karawang Terima Bantuan Pompa Air dari Kementan

240.944 Ekor Sapi Terjangkit PMK di 216 Kabupaten dan Kota

Selasa, 28 Juni 2022 | 09:31 WIB
header img
Kementan saat RDP dengan DPR RI/ Foto: Tangkapan layar

Data per 24 Juni 2022 bahwa ada 240.944 ekor sapi yang tersebar di 216 kabupaten/kota di 19 provinsi, yang terjangkit wabah pengakit kuku dan mulut (PMK).

Demikian pemaparan Kementerian Pertanian (Kementan) saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono mengungkapkan, berdasarkan data 24 Juni 2022 yang terdampak atau tertular dari penyakit PMK itu 19 provinsi di 216 kabupaten kota jumlah ternak yang sakit 240.944 ekor, kemudian yang sembuh 78.626 ekor.

Kasdi melanjutkan bahwa dari 240.944 yang terjangkit PMK, sapi yang mati ada 1.396, kemudian yang dipotong bersyarat 2.310 dan tersisa kasus 158.000.

Kasdi menjelaskan bahwa Kementan juga memilah data berdasarkan kecamatan dan desa, dengan maksud untuk bisa melakukan lockdown di tingkat kecamatan, sehingga bisa lebih detail lagi melakukan pengendalian PMK ini.

"Dari 316 kabupaten/kota, yang terdampak 216, total kecamatan 4.614, kemudian kecamatan yang terdampak 1.898. Dan kalau berbasis desa dari total 56.950 desa terdampak 7.131 desa ini," urai Kasdi.

Adapun, pemaparan Kasdi sempat mendapatkan interupsi dari Ketua Komisi IV DPR, Sudin. Dia menanyakan apakah data yang dipaparkan tersebut sudah termasuk dengan data di peternakan milik Ultra (PT Ultra jaya Milk Industry) yang hampir 100% sapinya mati terkena wabah PMK.

"Saya tanya itu termasuk yang peternakan susu Ultra enggak yang di Pangalengan yang mati semuanya?" tanya Sudin.

Kemudian, Kasdi mengaku bahwa data itu sudah termasuk. Tetapi Sudin masih menyangsikan itu dan mengkonfirmasi kembali, dan dijawab benar oleh Kasdi.

Lagi lagi, Sudin bersikukuh bahwa data yang disampaikan Kementan belum semuanya. Karena ia pun memegang data PMK ini. Dan meminta agar pihak Kementan jujur.

"Saya punya data loh, saya bukan enggak punya. Saya bertanya karena saya punya data susu Ultra tuh nangis hampir 100% mati semua dia punya sapi. Jadi saya minta tolong yang jujur, tolong yang jujur sekali lagi. Silakan lanjutkan," kata Sudin.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut