Bolehkah Olahraga Outdoor Saat Udara Buruk? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

Pada beberapa waktu belakangan ini, udara di daerah Jakarta tengah dan sekitarnya memiliki kualitas udara yang buruk. Berdasarkan data dari Situs IQAir, kualitas udara (air quality index/AQI) pada saat ini daerah Jakarta termasuk sebagai kota dengan kualitas terburuk di dunia.
Ini tentu menjadi kabar buruk bagi masyarakat di Jakarta. Sebab, masih banyak warga yang beraktivitas di luar ruangan, salah satunya yakni berolahraga. Apalagi saat ini, aktivitas Car Free Day (CFD) sudah mulai dibuka kembali.
Timbul dilema, lalu apakah saat ini berolahraga di ruang terbuka alias luar ruangan, masih aman di lakukan di tengah kualitas udara yang buruk?
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan olahraga di luar ruangan dilakukan dengan fleksibel dan hati-hati, melihat dulu kualitas udara hari itu. Sebab, kualitas udara sejatinya berfluktuasi (naik turun) setiap hari.
“Kalau kualitas udaranya lagi baik, bisa melakukan exercise di outdoor,” kata dia saat dihubungi MNC Portal, Jumat (24/6/2022).
Namun sebaliknya, bila kualitas udaranya buruk, disarankan untuk berolahraga di dalam ruangan saja.
“Kalau kualitas udaranya sedang buruk, tidak sehat. Disarankan tidak berolahraga di outdoor,” tambahnya.
Dia menyarankan, agar melakukan memilih waktu olahraga saat kualitas udaranya sedang baik. Misalnya, pada akhir pekan seperti Sabtu atau Minggu. Merujuk pada data yang menunjukkan bahwa sumber polutan terbesar adalah emisi kendaraan.
“Umumnya saat Sabtu atau Minggu. Ketika emisi kendaraan dan industri lagi rendah, sehingga kualitas udara lebih baik,” pungkas dr. Agus singkat
Editor : Boby