KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Petani di Kecamatan Purwasari kembali menghadapi persoalan serius akibat saluran sekunder irigasi di Dusun Pakopen, Desa Tegalsari, yang kerap jebol.
Kondisi tersebut membuat distribusi air tidak merata ke area persawahan di Desa Tegalsari dan Desa Karangsari, Kecamatan Purwasari, serta Desa Karangsinom, Kecamatan Tirtamulya. Akibatnya, lahan pertanian sering mengalami kekeringan dan kekurangan pasokan air.
Anta, salah seorang petani Desa Tegalsari, mengaku warga terpaksa melakukan perbaikan darurat setiap kali saluran jebol.
"Kami biasa pakai karung berisi tanah seadanya untuk menutup jebolnya saluran. Tapi itu hanya bertahan sebentar, lama-lama jebol lagi," ujarnya, Kamis (04/09/25).
Hal senada disampaikan Sekretaris Desa Tegalsari, Carmin. Menurutnya, persoalan irigasi ini sudah berlangsung lama dan menyulitkan petani dalam mengatur aliran air.
"Selain saluran sekunder yang jebol, pintu air Palayangan di Dusun Tegalamba RT/RW 03/01 juga tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, debit air yang masuk ke sawah tidak bisa terkontrol maksimal," jelasnya.
Carmin menambahkan, pihak desa bersama para petani mendesak adanya perhatian lebih dari BBWS maupun PJT untuk melakukan perbaikan infrastruktur irigasi.
"Perbaikan permanen sangat dibutuhkan agar distribusi air lebih merata dan petani tidak terus menerus bergantung pada perbaikan darurat," katanya.
Dengan kondisi saluran yang rawan jebol, petani khawatir produktivitas pertanian akan semakin terganggu.
Mereka berharap perbaikan irigasi segera direalisasikan demi keberlangsungan pertanian di wilayah Purwasari dan sekitarnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait