KARAWANG, iNewskarawang.id – Usianya sudah genap satu abad, tapi semangat hidupnya masih seperti remaja. Dialah Mbah Ilem, warga Kampung Lengkong, Dusun Krajan, Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, yang kini telah berumur 100 tahun.
Meski tinggal di rumah yang nyaris tak layak huni dan hidup dalam keterbatasan, Mbah Ilem tetap sehat secara fisik dan tenang secara batin.
Saat ditemui Reporter iNewsKarawang.id , Mbah Ilem berbagi beberapa rahasia sederhana yang diyakininya sebagai kunci umur panjang dan wajah yang tetap tampak segar meski usia sudah seabad. Berikut ini lima tips panjang umur dan awet muda ala Mbah Ilem:
1. Bebaskan Pikiran, Jangan Terlalu Banyak Mikir
Menurut Mbah Ilem, hidup yang panjang dan tenang berasal dari kepala yang tidak dibebani banyak hal.
"Pikiran jangan dibikin ruwet. Orang mau ngomong apa, biarin aja. Mau makan, ya makan. Nggak makan juga, ya udah," ujarnya sambil tersenyum, Kamis (28/08/25).
2. Jangan Suka Marah atau Mengomel
Mbah Ilem percaya bahwa emosi negatif bisa mempercepat tubuh menua.
"Emak dari dulu nggak suka marah, nggak suka ngomel. Hidup dijalani aja," tuturnya.
Menurutnya, orang yang suka marah, tubuh dan pikirannya akan cepat lelah.
3. Makan Seadanya, Jangan Pilih-Pilih
Menu harian Mbah Ilem sangat sederhana, bahkan kadang hanya sayur dan nasi. Tapi ia mengaku tidak pernah merasa kekurangan.
"Kangkung, bayam, tempe juga cukup. Nggak pernah lapar asal disyukuri," katanya.
Ia tidak terlalu memikirkan makanan enak, asal perut terisi dan sehat.
4. Tetap Bergerak dan Lakukan yang Masih Bisa Dilakukan
Meski sudah lansia, Mbah Ilem masih sesekali memasak sendiri dan berjalan ke warung. Ia percaya aktivitas ringan bisa menjaga tubuh tetap bugar.
"Kalau badan sehat, jalan mah bisa. Masak juga kadang emak sendiri," ungkapnya.
5. Tidur Cukup, Banyakin Syukur
Mbah Ilem tidak pernah begadang. Tidur cukup dan bangun pagi adalah kebiasaannya sejak muda.
"Kalau cukup tidur, badan enteng. Kalau banyak syukur, hati tenang," katanya. Ia percaya rasa cukup adalah kunci umur panjang.
Meski kini tinggal di rumah yang kondisinya nyaris roboh, Mbah Ilem tidak pernah mengeluh. Ia menyebut terakhir kali menerima bantuan pemerintah adalah dua tahun lalu. Hingga kini, belum ada lagi bantuan yang masuk, meski pihak desa menyatakan telah mengajukan permohonan perbaikan rumah.
Namun, alih-alih mengeluh, Mbah Ilem memilih untuk tetap bersyukur.
"Yang penting mah bisa tidur nggak kehujanan. Emak nggak minta yang aneh-aneh," ujarnya tenang.
Kisah Mbah Ilem mengajarkan bahwa umur panjang dan hidup yang damai tidak selalu datang dari fasilitas serba ada, tapi dari hati yang lapang, pikiran yang ringan, dan syukur atas hidup yang sederhana.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait