KARAWANG, iNewskarawang.id - Dalam keramaian, Encar (60) duduk terpaku dengan tatapan kosong, baginya saat ini bagai dalam nestapa, pikirannya kalut, perasaannya tak karuan meratapi kepergian putri tercintanya, KS (29) dan cucunya, DA (9). Setiap detik berlalu terasa berat, seperti beban yang tak kunjung reda.
Diungkapkan Encar, Saat bencana menghampiri, tak ada tanda-tanda yang mengisyaratkan kesedihan yang akan datang.
Lanjutnya, Sehari sebelum insiden tragis itu, KS dan DA sempat menghubunginya. Mereka meminta makanan, sebuah rutinitas yang biasa.
“Enggak ada tanda-tanda, enggak ada cerita. Seperti biasanya saja,” kenang Encar dengan suara bergetar.
Ia juga mengaku jika Kisah kehidupan rumah tangga KS memang tidak pernah dibagikan kepadanya.
“Dia selalu memendam masalah sendiri,” ungkap Encar.
Dalam pandangannya, anaknya adalah sosok yang kuat, yang tak ingin membebani orang lain dengan permasalahan rumah tangganya. Namun, siapa sangka, keteguhan itu justru berujung pada sebuah tragedi.
Saat ini, jenazah KS dan DA masih berada di RSUD Karawang, menunggu proses otopsi. Encar dan keluarga telah sepakat untuk memakamkan mereka di tempat peristirahatan terakhir, tidak jauh dari rumah mereka, di TPU setempat.
"Mungkin di sekitar sini karena memang kita asli orang sini,” kata Encar, suara penuh harap di tengah duka yang mendalam.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait