CIREBON, iNewsKarawang. id-Arya Randi Pratama (13) di kota Cirebon mengalalami depresi berat hingga putus sekolah.
Pasalnya, handphone miliknya dibeli dari hasil menabung, dijual oleh Ibunya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Diketahui Arya mengalami depresi berat sudah 10 bulan lamanya, dan kerap membuat ulah, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar.
Bahkan Arya tidak lagi masuk sekolah sejak dua bulan, lantaran kerap mengamuk di dalam kelas, sehingga membuat rekan-rekan satu kelasnya ketakutan. Sehingga, orang tuanya berinisiatif untuk sementara tidak masuk sekolah.
Perubahan sikap Arya, Anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Alifyanto dan Siti Anita tersebut, terjadi setelah Handphone hasil menabungnya sendiri di jual oleh sang Ibu. Meski sudah meminta izin, arya ternyata memendam kesedihannya itu hingga membuat kehilangan ketenangannya.
“Awalnya saya jual HP anak saya untuk kebutuhan makan sehari-hari, karena keadaan saya sedang tidak kerja. Saya sudah izin ke anak saya, nanti dibalikin setelah ada uang. Anak saya ngizinin, ternyata anak saya ini kepikiran dan sampai seperti ini, “kata Siti Anita, ibu kandung Arya, Selasa (14/05/2024)
Setelah beberapa dirinya menjual Hp putranya, Arya kerap melamun dan tidak terkontrol emosinya saat pulang ke rumah. Ia kira, hal tersebut merupakan kenakalan biasa. Namun, setelah beberapa lama kemudian, Arya kerap terlihat seperti berbicara sendiri dan memukuli kepalanya sendiri.
"Melihat kondisi anak saya semakin parah, karena sering ngomong sendiri dan mengamuk. Saya bawa berobat, Pengobatan pertama ke tempat ruqyah, tapi tidak ada perubahan. Kemudian saya bawa untuk berobat ke rumah sakit, “katanya.
Sementara itu, dijelaskan Ade Cahyaningsih, Kabid SD dan SMP Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Penjual handphone milik Arya yang dibeli dari menabung tersebut, murni untuk kebutuhan sehari-hari setelah Ibu Arya tidak mendapatkan kiriman uang dari suaminya.
“Ibunda arya ini harus merawat Arya dan dua adiknya, sedangkan suaminya bekerja serabutan di luar kota. Karena tidak ada uang, sehingga harus menjual handphone anaknya, karena sudah berbulan bulan tidak dikirim uang oleh suaminya,“ katanya, usai berdiskusi dengan keluarga Arya.
Lanjut Ade, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Cirebon memastikan, bahwa Arya masih aktif dalam Kartu Indonesia Pintar dan beberapa bantuan program dari pemerintah. Pihak sekolah juga akan bekerjasama dengan Dinas lainnya maupun swasta untuk memulihkan kejiwaan Arya yang terganggu.
“Kartu Indonesia pintar Arya ini masih aktif, Kelurahan swadaya juga ada. Kita butuh kerjasama dengan pihak Dinas lain dan swasta untuk membantu memulihkan kondisi Arya. Masih besar kemungkinan akan pulih seperti dulu," pungkasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait