KARAWANG, iNewskarawang.id - Penyerapan retribusi pendapatan asli daerah (PAD) pada Dinas PRKP Karawang jauh dibawah target. Bahkan, hanya berhasil menyerap Rp94.99 juta atau hanya 36,80 persen dari target serapan PAD tahun anggaran 2023 sebesar Rp258 Juta.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas PRKP Karawang, Anyang Saehudin membenarkan jika tahun 2023 penyerapan retribusi PRKP belum terserap secara maksimal.
"Iyah betul, tahun kemarin kita (DPRKP) belum maksimal dalam penyerapan retribusi PAD. Dimana yang kita tarik retribusinya itu sewa tanah bangunan di dua rumah susun (rusun) di Adirarsa dan di Walahar serta jasa penyedotan tinja," Kata Anyang, Rabu,(17/1/2024).
Lanjutnya, Ia juga menjelaskan bahwa ada faktor penyebab dari tidak tercapai target penyerapan retribusi walaupun targetnya masih dibawah Rp. 1 Miliar.
"Ada faktor penyebab, di dua rusun yang kita tarik retribusi nya ini semuanya enggak terisi. Rusun di Adiarsa, itu dari 80 kamar hanya 30 kamar yang layak untuk dihuni. Lalu, di rusun Walahar, sama, dari 78 kamar hanya 50 kamar yang layak huni," Jelasnya.
"Tapi, dari total 80 kamar dari dua rusun itu pun enggak terisi semua dengan alasan penghuni karena kumuh dan tidak terawat," Imbuhnya.
Selain itu, Ia juga menyebut jika penyebab dari rendahnya jasa penyedotan limbah tinja dikarenakan tempat instalasi pembuangan limbah tinja (IPLT) yang berada di TPAS Jalupang tidak berfungsi secara maksimal. Sebab, adanya penimbunan di IPLT di TPAS Jalupang.
Kendati demikian, dari persoalan IPLT sudah direncanakan akan dibangun IPLT baru yang letaknya di sebelah TPAS Jalupang. Dengan harapan, setelah permasalahan tersebut teratasi dapat mendongkrak serapan retribusi.
"Untuk IPLT sudah kita rencanakan dan kita ajukan dengan rencana seluas 1 Ha dengan kapasitas 43 m3/hari. Dan Insyaallah di tahun ini akan mulai direalisasikan. Tapi, tergantung anggaran juga," Paparnya.
"Ya, semoga permasalahan dapat teratasi, sehingga penyerapan retribusi bisa maksimal," Tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait