JAKARTA-iNewsKarawang.id
Peristiwa tragis terjadi di depan Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Palestina, pada hari Jumat.
Pasalnya militer Israel telah mengebom konvoi ambulans, 13 orang tewas dan 26 lainnya terluka.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikendalikan Hamas, seperti dikutip Anadolu, Sabtu (4/11/2023) mengatakan, 13 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka akibat pembantaian yang dilakukan oleh [Pasukan] Pendudukan terhadap ambulans-ambulans di gerbang Kompleks Medis Al-Shifa.
Kementerian itu menyebutkan ambulans-ambulans tersebut membawa sejumlah orang yang terluka untuk dirawat di Mesir.
"Kami telah memberitahu Komite Internasional Palang Merah, Republik Arab Mesir dan seluruh dunia melalui saluran komunikasi mengenai pergerakan ambulans yang membawa korban luka ke Mesir, namun [Pasukan] Pendudukan melakukan kejahatan tersebut dengan sangat berani,” lanjut kementerian tersebut.
Kementerian tersebut meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pembantaian tersebut.
“Ada banyak korban dan luka-luka dalam serangan Israel yang menargetkan konvoi ambulans yang sedang menuju ke selatan untuk mencapai perlintasan darat Rafah,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Al-Shifa.
Terletak di bagian barat tengah Kota Gaza, Kompleks Medis Al-Shifa dianggap sebagai institusi kesehatan medis terbesar di Jalur Gaza.
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 10.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.240 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Editor : Boby
Artikel Terkait