JAKARTA, iNewskarawang.id - Sebagaimana diketahui Pannglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan mutasi sebanyak 172 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) dari tiga matra, yakni Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut.
Hal itu tertuang dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia No Kep/426/IV/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 27 April.
Salah satunya adalah Mayjen Izak Pangemanan akan menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih menggantikan Mayjen M Saleh Mustafa.
Sebelum menjadi Pangdam Cendrawasih, Izak menduduki jabatan Pangkogabwilhan III. Dia merupakan jenderal Kopassus bintang dua yang kenyang di medan pertempuran. Salah satunya di Timor-Timur (Timor Leste) saat dia ditugasi sebagai Satgas IX Tim-Tim tahun 1992 dan Satgas XII Tim-Tim tahun 1995.
Izak merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990 dari kecabangan Korps Perhubungan dan selanjutnya mengikuti kecabangan Infanteri (Kopassus).
Izak pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya menggantikan Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko yang mendapatkan jabatan baru sebagai Perwira Sahli Tk.II Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Bidang Lingkungan Hidup di Mabesad, Jakarta.
Wilayah Papua bukan wilayah asing baginya, terlebih Izak pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam XVII/Cenderawasih) pada periode 2015-2017.
Saat menjabat Komandan Komando Resor Militer 172 Praja Wira Yakthi, Izak juga pernah datang ke sarang KKB untuk mengunjungi pasukan Korem 721/PWY yang sedang mengemban tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan).
Tujuannya ke wilayah berbahaya itu memang benar-benar ingin memberikan dorongan semangat kepada para prajurit TNI yang bertugas di kawasan itu. Perjalanannya ke pos tugas prajurit TNI bukan sebuah perjalanan yang mudah. Selain daerah itu menjadi basis utama KKB Teroris, medan menuju lokasi juga sangat parah. Maklumlah lokasi berada di pedalaman Papua.
Jalan menuju ke Distrik Mbua terjal dan cuma berlandaskan batu-batu besar yang licin dan lepas, belum lagi cuaca di lokasi sangat ekstrem. Mobil TNI yang dikerahkan mengantar Izak sempat tergelincir. Bahkan terpaksa melaju dengan bantuan tali. Dengan dikawal beberapa prajuritnya, Izak akhirnya tiba juga di lokasi, 13 jam dia menghabiskan waktu menembus zona merah itu. Setiba di Pos TNI, Izak langsung bercengkrama dengan pasukannya.
Dia juga pernah dilibatkan dalam sejumlah operasi di Papua seperti Satgas Tribuana Irian Jaya, Satgas BAN-5 Papua, Satgas BAN-10 Papua, Satgas BAN-11 Papua, dan Koordinator Daerah (Korda) Papua Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Izak juga pernah menjabat Dangrup 3/Sandha Kopassus periode 2011-2013. Berbagai jabatan strategis lainnya yang pernah dia emban di antaranya Danden 1 Yon 44 Grup 4 Kopassus, Kasiops Grup 3 Sandha Kopassus, Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus, Panbandyalat Sops Kopassus, Danyon 32 Grup 3 Kopassus, Dansatdik Sesandha Kopassus, Kadepsus Pusdikpassus, dan Wadan Grup 3 Sandha Kopassus.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait