Jadi Prioritas Utama Penanganan Stunting, Menyangkut SDM ke Depan ! Ini Kata Wapres

Binti Mufarida , Sindonews
Wapres KH Ma'ruf Amin (Foto : Istimewa)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Kiprah Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dalam memajukan kaum perempuan dan anak Indonesia, termasuk membantu menangani penurunan dan pencegahan stunting mendapat apresiasi  dari Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin .

Wapres mengungkapkan hal itu  usai melakukan audiensi Kowani dan Pita Putih Indonesia (PPI) di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, kemarin.

Dalam audensi tersebut, Wapres menyambut baik rencana penyelenggaraan deklarasi gerakan “Ibu Bangsa” dalam menurunkan angka stunting dan akan berusaha menghadirinya.

“Pemerintah menjadikan stunting ini sebagai salah satu program prioritas karena ini menyangkut soal sumber daya manusia ke depan,” ungkap Wapres dalam keterangan resminya, Rabu (4/1/2023).

Apabila masalah stunting ini tidak ditangani, sambung Wapres, maka akan tumbuh generasi yang tidak sehat dan tidak memiliki daya saing.

“Karena itu, pemerintah memiliki target agar di tahun 2024 nanti angka stunting dapat menjadi 14 persen,” ujar Wapres.

Menurut Wapres, saat ini angka stunting masih sekitar 21,52% yang hanya menurun 2,9% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 24,4%, sehingga untuk mencapai target 14% di tahun 2024 perlu ada upaya percepatan yang perlu didukung berbagai pihak, termasuk Kowani.

“Terutama langkah yang harus dilakukan adalah mengefektifkan peran daripada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang ada di [tingkat] pusat, provinsi, dan [terutama] kabupaten/kota,” tuturnya.

Wapres pun mencontohkan, salah satu daerah yang dinilai berhasil menangani stunting dengan baik adalah Kabupaten Sumedang di Jawa Barat, yakni dengan cara menggerakkan posyandu.

“Kader posyandu di Kabupaten Sumedang bisa menghasilkan 9 ribu penggerak [penurunan stunting] yang pastinya didominasi perempuan,” ujarnya.

Karena itu, Wapres pun meminta Kowani dan PPI agar juga mendorong munculnya para penggerak penurunan stunting di daerah-daerah untuk membantu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait program intervensi spesifik dan intervensi sensitif dalam upaya penanganan stunting.

Wapres mengemukakan bahwa untuk menurunkan stunting, 30 persen bergantung kepada intervensi spesifik yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara, 70 persen-nya bergantung kepada intervensi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan sarana air bersih dan sanitasi.

“Jadi program (pencegahan stunting) itu bukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak, tetapi sejak pra nikah harus sudah diedukasi, sehingga saat hamil seorang Ibu sudah punya pemahaman tentang bagaimana menjaga anaknya,” pungkas Wapres.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network